Mohon tunggu...
Arai Jember
Arai Jember Mohon Tunggu... Asisten Rumah Tangga - Katakan Dengan Tulisan Jika Tak Sanggup Berlisan

Menulis itu investasi. Setiap kebenaran tulisan adalah tanaman kebaikan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

The Best Leadership dari Nabi Muhammad SAW

14 Oktober 2022   16:34 Diperbarui: 14 Oktober 2022   16:37 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: utusantv.com

Tidak mengerankan jika Dr. Zuwaimer, orientalis Kanada, dalam bukunya "Timur dan Tradisinya", menuliskan: "Tidak diragukan lagi bahwa Muhammad adalah pemimpin agama terbesar. 

Bisa juga dukatakann bahwa dia adalah seorang reformis, mumpuni, fasih, pemberani dan pemikir yang agung." Pengakuan akan kehebatan kepemimpinan Nabi pun diabadikan oleh Michael H. Hart yang memosisikan beliau di urutan nomor 1 dari daftar pemimpin yang berpengaruh di dunia. 

Lantas karakter kempemimpinan apa yang mengantarkan Nabi Muhammad SAW menjadi the best leadership pattern? Pertama, keberanian beliau untuk menjalankan syariat Islam secara total selama memimpin kekuasaan di Madinah. 

Nabi sama sekali tidak menggunakan selain dari Islam dalam memutuskan perkara hukum dan yang terkait (lihat QS. AlMaidah ayat 49). Kedua, Nabi menghilangkan tebang pilih dalam pelaksaan hukum bagi setiap orang. Tidak ada yang diistimewakan karena kedudukannya, kekeluargaannya, kerupawanannya, ataupun karena hartanya. Semuanya diperlakukan secara adil.  

Ketiga, beliau mengutamakan kepentingan rakyat. Apa yang menjadi hajat publik beliau dahulukan, bahkan dalam urusan utang saja beliau siap menjadi pelunasnya bila pengutang meninggal dunia (lihat HR. Ibnu Majah yang terkait). 

Keempat, beliau menjaga masyarakat dari segala bentuk kriminalitas maupun kecurangan. Sistem uqubat dilaksanakan sepurna, sehingga kejahatan dapat diminimalisir. Kelima, beliau memastikan keadilan dalam urusan peradilan secara rinci, termasuk aturan bagi para hakimnya.  

Keenam, beliau memastikan nonmuslim yang mematuhi aturan publik Islam dalam perlindungan maksimal. Ketujuh, harta-nyawa-dan kehormatan masyarakat dalam jaminan perlindungan sempurna. Kedelapan, beliau terus menyebarkan dakwahnya ke berbagai wilayah lintas negara melalui utusan yang didelegasikan secara teratur. Hal ini membuat Islam tak hanya dirasakan keagungannya di dalam negeri, tapi dilihat juga cahayanya hingga ke luar negeri. 

Keseluruhan karakter ini dilaksanakan secara seimbang bersamaan dengan kemampuan beliau menjalani fungsi sebagai ayah, sebagai suami, sebagai pemuka agama sekaligus. 

Semuanya dilaksanakan semata-mata menjalankan amanah agungnya sebagai pengemban risalah yang harus memberitahukan kepada semua manusia bagaimana menjalani semua urusan hidup sesuai aturan Allah. Maka tak heran jika jejaknya benar-benar membekas dan diakui dunia. Sebab apa yang didedikasikan dengan ikhlas di atas landasan iman, jelas berbeda dengan yang sebatas pencitraan. [] 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun