Padahal lagi, jumlah perampok tidak lebih banyak dari warga sekampung. Jika saja warga sekampung bersatu, mengerahkan seluruh potensi yang dimilikinya, niscaya perampok pun akan kalah dan tuan rumah akan selamat jiwa dan tanahnya.
Begitu pun Palestina, sungguh mereka membutuhkan bantuan militer, bantuan senjata untuk mengusir Israel....
Pertanyaan selanjutnya, bagaimana agar negeri-negeri muslim yang memiliki kekuatan militer mengerahkan tentaranya? Sedangkan kita ketahui, para pemimpinnya telah tersandera dengan kepentingan politik negeri adidaya?
Jawabannya ada pada thariqah (metode) dakwah Rasulullah saw... Sesungguhnya Nabiyullah telah mencontohkan pada umatnya untuk menerapkan Islam secara kafah dalam satu institusi negara. Hanya dengan kepemimpinan Islamlah, persatuan negeri-negeri muslim akan terwujud.[3]
Pendapat di atas, sekiranya menjadi jawaban. Bahwa sejadinya cinta nyata untuk Al-Aqsa adalah tergalangnya persatuan kaum muslimin dalam satu kepemimpinan. Yang mengumpul menjadi kekuatan besar, yang bukan hanya saja mempertahankan eksistensi Al-Aqsa, tapi juga sekaligus mengembalikan penduduk Palestina menjadi bangsa merdeka. Terbebas dari derita penjajahan dengan dekapan saudara muslim lainnya.
Referensi:
1. Republika
2. Republika
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H