Mohon tunggu...
Arai Nur
Arai Nur Mohon Tunggu... -

Belajar menulis dan ingin berbagi tips dan trik serta artikel yang bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Es Krim Tradisional Masih Tetap Eksis

6 Oktober 2011   04:34 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:17 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik


Es krim saat ini kebanyakan di dominasi oleh es krim dari pabrik atau yang sudah jadi. Tapi hal itu tidak membuat es krim tradisional jadi terlupakan. Ternyata es krim tradisional ini masih tetap banyak penggemar dan yang menyukainya.

Walaupun es krim ini dibikin tanpa mesin rasanya yang gurih dan nikmat masih tetap jadi daya tarik bagi penggemarnya. Es yang di simpan dalam tong, kemudian diserut menggunakan sendok, ditaruh diatas cone kerucut, gelas ataupun dicampur dengan roti tidak kalah dengan es krim pabrik. Harganya pun yang relatif murah dan terjangkau.

Pembuatan es krim ini cukup sederhana, dengan menggunakan bahan antara lain santan, garam, es blok. Kemudian diputar dan diaduk sehingga menjadi es krim.

Biasanya penjual es krim tradisional ini menggunakan gerobak dorong dan menggunakan kentongan atau disebut juga "es dung dung" atau "es tong tong" dan berkeliling di sekitar kompleks dan sekolahan. Keberadaan es krim tradisional tetap diminati dan masih banyak penggemarnya di tengah gempuran es krim dari pabrik.

Yang pasti kalo kelahiran tahun 75-85an pasti sudah mencoba. (wk)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun