Mohon tunggu...
adyanti rahmarina
adyanti rahmarina Mohon Tunggu... -

Menggeluti teater sejak kecil.Pernah menjadi dubber & penulis naskah di sebuah sanggar anak-anak.Mencoba menjadi blogger yang 'baik' dengan mulai rajin posting & blogwalking.Hobi mendengarkan musik & membaca buku.Ketua komunitas Sejuta Buku Untuk Anak Indonesia (SeBUAI).Mahasiswa tingkat akhir jurusan Teknik Kimia

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Apa Mereka Sudah Merdeka?

18 Agustus 2010   13:13 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:55 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kemerdekaan adalah:

  • (kata benda) saat di mana sebuah negara meraih hak kendali penuh atas seluruh wilayah bagian negaranya.
  • (kata benda) saat di mana seseorang mendapatkan hak untuk mengendalikan dirinya sendiri tanpa campur tangan orang lain dan atau tidak bergantung pada orang lain lagi.

Tapi apa iya kita sudah merdeka?

Coba tengok, masih ada yang harus mengais-ngais tempat sampah hanya untuk sekedar makan,masih ada juga yang hanya bisa merasakan makan 2 hari sekali,masih ada juga yang tidak bisa mendapat pendidikan yang layak.

Apa kita sudah merdeka?

Ketika anak – anak yang seharusnya masih merasakan nikmatnya bersekolah justru harus banting tulang di jalan, mengais diantara tumpukan sampah, mengharap rupiah demi menyambung hidup membantu orangtua, melupakan cita – cita mereka. Atau ketika mereka dikeluarkan dari sekolah karena tidak mampu membeli seragam, tidak mampu membeli buku, atau ketika ketahuan guru kalau mereka sedang mengamen demi mendapat tambahan penghasilan membantu orang tua.

Miris sekali.

Mengapa pendidikan menjadi kian mahalnya bagi mereka. Padahal dalam Pasal 31 ayat 1 disebutkan bahwa Tiap-tiap warga negara berhak mendapat pengajaran dan pada ayat 2 disebutkan bahwa Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pengajaran nasional yang diatur dengan undang-undang.

Berapa banyak anak yang hak untuk mendapat pendidikannya terabaikan. Berapa banyak anak – anak yang belum mendapat penghidupan yang layak.

Apakah mereka sudah merdeka?

Ketika banyak para penguasa berebut jabatan & mempertebal pundi – pundi kekayaan mereka, yah buat mereka itu Merdeka. Merdeka artinya bebas menghalalkan segala cara untuk memperkaya diri sendiri. Asik dengan komputer mewah, mobil mewah, laptop mewah, rumah mewah. Gaji besar, jalan – jalan keluar negeri dengan dalih studi banding (tapi ngga pernah ada realisasinya).

Mungkin, buat anak – anak ini, merdeka artinya mereka bisa bebas pergi ke sekolah tanpa takut atau malu karena belum bayaran, tidak bisa beli seragam, tidak bisa beli buku, tidak perlu lagi menunggu jatah makan 2 hari sekali, tidak perlu main kucing – kucingan dengan petugas Satpol PP ketika sedang mengamen.

Memperingati kemerdekaan bukan hanya sekedar seremoni upacara bendera, mendengarkan kembali pidato Proklamasi, lomba balap karung atau makan kerupuk saja. Memperingati kemerdekaan seharusnya memaknai perjuangan yang sudah dilakukan & mengisi kemerdekaan dengan melakukan hal yang bermanfaat, tidak hanya untuk diri sendiri tapi juga untuk orang lain. Untuk mereka yang masih belum merasakan apa yang kita rasakan.

***

Courtesy Photo by : Harun Alrasyid, SeBUAI & Koleksi Pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun