Mahasiswa UPI Kampus Cibiru Kelompok 154 telah melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Rancakasumba, Kecamatan Solokan Jeruk, Kabupaten Bandung. Kegiatan KKN tersebut dilaksanakan pada tanggal 11 Juli - 10 Agustus 2022. Kegiatan KKN ini memiliki tema desa layak air bersih dan sanitasi, sangat cocok dengan keadaan desa Rancakasumba yang dilewati oleh sungai Citarum. Bersama dengan satgas Citarum Harum Sektor 5, yang turut bekerja sama menjalankan program yang telah direncanakan.
Sungai Citarum telah memberikan banyak sekali manfaat secara keseluruhan, listrik yang kita gunakan ada sebagian yang dihasilkan dari PLTA yang ada di sepanjang sungai ini. Di Desa Rancakasumba sendiri sungai Citarum telah banyak memberikan manfaat yang menjadikan sumber perekonomian masyarakat. Lahan pertanian yang membutuhkan irigasi, mengambil airnya dari sungai Citarum. Sementara itu banyak sekali industri batu bata merah, yang tanahnya bersumber dari sungai ini.
Disamping manfaatnya yang begitu besar, apakah kita sebagai manusia sudah berterima kasih kepada sungai Citarum ? Tentu saja belum, buktinya sungai ini dinobatkan sebagai sungai terkotor pada 2018 yang lalu. Banyaknya sampah yang menumpuk dan industri yang membuang limbahnya begitu saja ke sungai ini membuat sungai ini begitu tercemar.
Permasalahan utama yang didapati warga desa Rancakasumba ialah mengenai pengelolaan sampah. Berdasarkan observasi secara langsung, banyak sampah menumpuk di pinggiran sungai yang dapat mengakibatkan sampah terjatuh ke sungai. Tidak tersedianya TPS yang cukup membuat masyarakat sedikit kesulitan dalam membuang sampah mereka, sehingga mereka memilih menumpuknya di epian sungai.
Untuk mengatasi hal tersebut mahasiswa bersama sektor 5 satgas Citarum Harum, dibantu Karang Taruna setempat dan warga yang peduli, mengadakan kegiatan kerja bakti bersama. Yang kemudian dilanjutkan dengan pemasangan plang himbauan di area tersebut. Kegiatan ini bertujuan agar tidak ada lagi warga yang membuang sampah begitu saja di pinggir sungai.Â
Plang himbauan memang didesain agar menarik dan terbilang anti-mainstream. Mengapa disebut demikian ? Karena plang himbauan yang dipasang terdapat sedikit tambahan kesan mistis. Karena menurut beberapa sumber teori mengatakan bahwa ada sebuah kelemahan karakter manusia indonesia yaitu masih percaya terhadap takhayul atau hal berbau mistis. Masyarakat akan lebih percaya terhadap hal mistis dari pada himbauan biasa.Â
Pemasangan plang seperti ini bukan bermaksud untuk menakuti masyarakat namun agar masyarakat lebih sadar terhadap lingkungan, dan tidak lupa yang paling penting adalah balas budi terhadap lingkungan secara umumnya ataupun sungai Citarum secara khusus.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H