Mereka dapat memesan makanan dan minuman sesuai kebutuhan mereka dan menikmatinya tanpa mengganggu produktivitas belajar. Â
Hal-hal tersebut jarang sekali kita dapatkan di perpustakaan seperti tidak diperbolehkan makan dan minum, waktu yang terbatas dan peraturan pakaian yang "ketat".
Kini, banyak generasi Z yang mencari tempat belajar yang memiliki estetika yang menarik dan suasana yang cozy. Mereka ingin menciptakan pengalaman belajar yang menyenangkan dan memuaskan, serta berbagi momen tersebut dengan teman-teman mereka melalui media sosial.Â
Beberapa cafe juga mengadaptasi fasilitas yang mirip dengan perpustakaan, seperti koleksi buku yang bisa dibaca dan diakses di tempat.Â
Selain itu, dengan ada internet, berbagai platform e-learning dan database yang berisi jurnal, artikel, dan materi pendidikan lainnya dapat diakses saat berada di cafe. Semua ini memungkinkan generasi muda untuk melakukan penelitian dan belajar secara online tanpa harus pergi ke perpustakaan.
Perkembangan cafe sebagai tempat belajar yang populer tidak berarti bahwa perpustakaan akan sepenuhnya ditinggalkan oleh generasi muda. Meskipun cafe telah menjadi tempat yang nyaman untuk belajar, perpustakaan tetap memiliki peran dan keunggulan tersendiri.
Perpustakaan menyediakan akses ke koleksi buku yang luas dan beragam, termasuk buku-buku klasik, referensi akademik, jurnal ilmiah, dan koleksi khusus lainnya yang mungkin tidak dapat ditemukan di cafe.Â
Selain itu, perpustakaan sering kali memiliki sumber daya pendukung belajar lainnya, seperti komputer, akses internet, basis data elektronik, dan layanan bantuan penelitian.
Selain itu, perpustakaan juga memainkan peran penting dalam mendukung kegiatan akademik dan penelitian. Banyak perpustakaan universitas dan institusi pendidikan tinggi memiliki layanan dan fasilitas khusus untuk membantu mahasiswa dan peneliti dalam menemukan sumber informasi yang diperlukan untuk studi mereka.
 Adapun menjamurnya cafe sebagai tempat belajar juga bisa menjadi dorongan bagi perpustakaan untuk mengadaptasi dan mengembangkan diri.Â
Banyak perpustakaan sudah mulai memperkenalkan konsep "perpustakaan kreatif" yang mencakup ruang kolaborasi, fasilitas multimedia, dan berbagai program sosial dan budaya yang menarik bagi generasi muda.