Mohon tunggu...
Ara Endep
Ara Endep Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kesedihan Cukup Seketika

2 Januari 2017   17:58 Diperbarui: 2 Januari 2017   18:05 465
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lalu,

Jika kita masih bisa bahagia mengapa kita harus memilih untuk tetap bersedih?

CUKUPLAH KESEDIHAN ITU SEKETIKA  

 Buanglah kesedihanmu, dan ingat bahwa kesedihan tidak akan megembalikan sesuatu yang hilang dan semua yang pergi, tidak akan membangkitkan semua yang telah mati, tidak akan memecahkan sebuah masalah, tidak akan memberikan manfaat, tidak akan mengembalikan waktu yang telah berputar, dan tidak akan mengembalikan hari-hari yang telah berlalu.

Kesedihan hanya membuang waktumu dengan sia-sia, dan menghambatmu melakukan suatu kebaikan,

Kesedihan dapat melupakan kita bahwa dunia ini luas, bahwa kita masih memiliki saudara dan memiliki orang – orang yang menyayangi kita. 

  Berbahagialah, hiasi wajahmu dengan senyuman karena kebagaiaan = senyuman pada wajahmu.

Kebahagiaan merupakan hati yang bersih dari rasa dengki sehingga memiliki kelapangan dada, keriangan hati, ketenangan hati, sehingga melahirkan pikiran yang positif. 

Kebahagiaan adalah milik orang yang ingin bahagia. 

Berbahagialah dengan mengingat 6 Resep 

1. Percaya sepenuhnya kepada Allah.

2. Kesadaranku bahwa semua yang telah Allah takdirkan akan terjadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun