Museum terletak di kaki bukit Red Hill tempat Jepang kalah perang. Tata pamer museum terbagi menjadi 3 bagian. Bagian pertama fokus pada perang Imphal (timeline, peta, foto dan benda-benda, termasuk seragam tentara Jepang dan cerita mengenai warga lokal yang bertempur sebagai Indian National Army).Â
Bagian ke-2 fokus pada kehidupan transisi pasca perang di daerah tersebut. Artefak yang dipamerkan antara lain berupa TV kuno dan kamera tua. Terakhir, dipamerkan pula beragam seni dan budaya masyarakat sekitar (daerah Manipur) dan kaligrafi bertuliskan 'peace' atau 'heiwa' karya PM Abe Shinzo.Â
Selain itu, bagi pengunjung Jepang yang nenek moyangnya gugur di perang tersebut dan tidak ada makam yang bisa didatangi, museum dapat menjadi alternatif sebagai tempat "closure". Imphal Peace Museum juga memenangkan India's Best Design Award 2019.Â
Museum tentang Perang Dunia 2 di India tampaknya baru mulai banyak didirikan belakangan ini. Selama ini, Perang Dunia 2 tampaknya memang kurang lazim dibahas di India karena dianggap kontroversial. Perang Dunia 2 mengingatkan pada masa kolonial India (British India).Â
Museum-museum yang baru didirikan ini tampaknya difokuskan untuk komemorasi sejarah Perang Dunia 2 yang sempat agak "terlupakan" di India. Selain itu, hubungan baik internasional (dengan Jepang atau Amerika Serikat) juga tampak penting dalam pembangunan museum-museum baru di India ini.Â
Â
Disclaimer: tulisan ini sudah pernah dipublikasikan di blog pribadi penulis: www.museumtravelogue.com. Juga tersedia dalam bentuk rekaman podcast di akun #MuseumTravelogue Talk yang dapat didengarkan di Spotify, Anchor ataupun Google Podcasts.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H