Mohon tunggu...
Abdurrachman
Abdurrachman Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Toilet Jongkok vs Toilet Duduk, Mana yang Lebih Sehat?

29 Januari 2016   11:38 Diperbarui: 29 Januari 2016   13:58 308
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Model toilet yang umum digunakan di Indonesia ada 2 yaitu model toilet jongkok dan duduk. Masyarakat Indonesia tentu lebih familar dengan toilet jongkok namun tidak sedikit orang lebih memilih menggunakan toilet duduk. Apapun jenis toiletnya, tentu memiliki kelebihan dan kekurangannya masing masing.

[caption caption="toilet duduk vs jongkok"][/caption]

Nah, di antara dua jenis toilet, yaitu toilet duduk dan toilet jongkok, mana yang lebih dianjurkan oleh dokter?

"Sejujurnya kita itu lebih baik menggunakan toilet jongkok. Kenapa? Karena posisi anatomi tubuh manusia akan lebih baik jika kita menggunakan toilet jongkok. Walaupun begitu bukan berarti toilet duduk itu buruk," ujar dr Ayu Yuni Andini, dokter umum Klinik Cempaka Putih, Jakarta Pusat, saat berbincang dengan detikHealth dan ditulis pada Rabu (19/2/2014).

"Posisi ideal untuk buang air besar adalah jongkok dengan paha tertekuk pada perut. Dengan cara ini kapasitas rongga perut sangat berkurang dan tekanan intra-abdomen meningkat, sehingga akan lebih mendorong pengeluaran feses," ungkap Henry L. Bockus, seperti dikutip dari jurnal Gastroenterology.

Ketika Anda buang air besar, otot puborectalis mengendurkan tekanannya di rektum untuk memungkinkan feses keluar. Dalam posisi duduk, tekanan yang ada hanya mengendur sebagian. Sementara dalam posisi jongkok, tekanannya mengendur dan rileks dengan sempurna sehingga memudahkan proses pengeluaran feses.

[caption caption="duduk dan jongkok"]

[/caption]

Kebersihan terjaga dengan menggunakan toilet jongkok karena bagian bawah tubuh kita (pantat) tidak perlu atau tidak sampai bersentuhan langsung dengan permukaan toilet. Permukaan toilet duduk yang tercemar kuman dapat menularkan berbagai penyakit diantara pemakainya. Disarankan jika kita menggunakan toilet duduk umum agar diseka dulu dengan tissu yang mengandung desinfektan atau disiram dulu dengan air sampai benar-benar bersih.

Jika dalam Islam, buang air besar dengan jongkok adalah sesuai sunnah Nabi Muhammd SAW atau dengan kata lain cara BAB dengan jongkok inilah yang telah diajarkan Nabi sehingga jika seorang muslim melakukan aktifitas buang air besar dengan jongkok berarti sudah mengikuti sunnah seperti juga jika seseorang buang air kecil sambil jongkok. Meskipun perlu dicatat bahwa memang tidak ada larangan buang air besar dengan toilet duduk atau sambil duduk.

berikut link video dari  Dr Oz Indonesia  https://www.youtube.com/watch?v=t8wAWF-Bx8E  tentang toilet duduk atau toilet jongkok yang lebih baik

Well, meski pilihan toilet itu tergantung kenyamanan pelakunya, tidak dipungkiri bahwa beberapa orang mengaku lebih sulit menggunakan toilet jongkok. Resikonya antara lain adalah mudah kesemutan dan cepat lelah bagi yang kurang terbiasa. Namun metode jongkok boleh dibilang lebih 'alami' dan menyehatkan. Jadi, apakah Anda harus mengganti jenis toilet Anda agar bisa lancar BAB?

Tenang saja. Ada satu cara untuk menyiasati hal ini. Bila Anda adalah penikmat toilet duduk, gunakan tumpuan untuk kaki dengan ketinggian sekitar 30cm. Cara ini membuat Anda bisa melakukan posisi buang air besar yang lebih sehat dan aman.

[caption caption="Monkizz Footsie"]

[/caption]

Saat ini tersedia tempat pijakan kaki yang sesuai rekomendasi para ahli, menyesuaikan bentuk toilet duduk, antara lain sebagai berikut

  1. stepandgo 
  2. squattypotty
  3. easystool
  4. Monkizz footsie  

Dari beberapa merk diatas ini, hanya footsie yang berada di indonesia dan harganya relatif murah dibandingkan dari yang lain.

Kesimpulannya jangan ragu menggunakan toilet yang sehat dan nyaman untuk keluarga anda

 

Sumber

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun