Mohon tunggu...
Arachis Verania Ve
Arachis Verania Ve Mohon Tunggu... Author -

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Resensi Buku "Ve, Pada Hujan Terakhir"

16 Desember 2018   14:25 Diperbarui: 16 Desember 2018   18:55 777
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perlahan Pak Ve mulai menyadari keberadaan gadis itu dan menunjukkan perhatian khusus sekalipun Asmara tak berani menyimpulkan sikap bosnya padanya. Kedekatan mereka semakin kentara ketika Pak Ve mengajak Asmara menikmati indahnya suasana malam di kawasan Kota Tua. Kelak tempat inilah yang menjadi situs paling bersejarah bagi Asmara Khansa. Tetapi kedekatannya dengan Sang Bos tidak serta merta berjalan mulus. Kehadiran Bu Riska seorang teman lama dan menurut kabar burung adalah  calon istri  Pak Ve membuat Asmara Khansa harus meradang.

Waktu berjalan cepat. Tentang jalan hidup tak seorang pun bisa memprediksi. Bahkan satu detik ke depan. Mendadak Pak Ve memutuskan untuk menetap di Jepang beserta Bu Riska, yang memang sudah memiliki kewarganegaraan di sana, sekalipun mereka belum ada rencana menikah.  Menyerahkan semua urusan beberapa cabang butik pada adik bungsunya. Tak mengatakan apa pun  pada Asmara. Apalagi berpamitan. Sejak itu Asmara Khansa merasa tak ada lagi yang bisa ia harapkan dari seorang, Ve. Bahwa cinta yang mendalam selama ini hanya sia-sia belaka. Ia mengundurkan diri dan mendapat pekerjaan di sebuah kios sepatu di Pasar Induk. Asmara kembali menata hari-harinya tanpa lelaki itu.

Sejak saat itu komunikasi mereka terputus begitu saja. Asmara, tidak pernah tahu bahwa ada rahasia besar yang disembunyikan Pak Ve padanya dan   hanya diketahui oleh Bu Sri. Bahwa sebenarnya lelaki yang ia puja itu sedang berjuang melawan kanker darah stadium dua yang menggerogoti tubuhnya. Dan sedang menjalani pengobatan intensif di negeri matahari terbit.

Untuk mengobati rasa rindunya, setiap ada kesempatan  Asmara selalu pergi ke kawasan Kota Tua. Mengumpulkan kenangan tentang dia yang tercecer berharap suatu hari kelak, entah kapan Pak Ve benar-benar muncul di hadapannya.

Dan dua tahun kemudian. Masa penatian  berakhir juga  tepat di saat Asmara Khansa memutuskan untuk pulang ke kampungnya dan merelekan kepergian lelaki itu. Dia pergi ke Kota Tua seorang diri. Malam itu hujan turun deras, dia bermaksud mengucapkan salam perpisahan pada situs bersejarah yang menyimpan kenangan tentang dia dan Pak Ve. Tapi siapa sangka saat paling dramatis di bawah gerimis Pak Ve muncul dengan tiba-tiba di hadapan Asmara dengan wajah yang masih terlihat pasi. Tapi sayang, kedatangannnya juga bersama wanita yang setengah mati Asmara benci---Bu Riska.
Meski demikian sesungguhnya kedatangan Ve benar-benar untuk membuktikan cintanya pada Asmara Khansa.

Novel ini cocok sekali dibaca untuk yang sedang jatuh cinta. Disertai quote-quote cinta yang sangat romantis di setiap babnya. Selama membaca kisah ini saya sarankan untuk fokus sejenak, berhenti dari melakukan aktivitas apapun. Dikhawatirkan jantung anda akan berdebar-debar dan merasakan angan menari-nari di udara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun