Mengacu pada pengindentifikasian masalah diatas yang relevan pada kondisi sekarang yaitu kurangnya interaksi antara guru dengan siswa sehingga menyebabkan keadaan pasif didalam kelas yang berdampak pula pada motivasi belajar siswa yang rendah. Artinya Pelaksanaan pembelajaran dialogis rasanya semakin jauh di masa pandemi ini. Selama pelaksanaan proses belajar mengajar secara daring (dalam jaringan), kebanyakan Guru menggunakan beberapa metode pembelajaran yang monoton seperti metode ceramah dan motode tugas, seperti yang kita ketahui bahwa Metode Ceramah merupakan pemberian ilmu pengetahuan secara satu arah tanpa adanya timbal balik dari siswa sehingga menyebabkan siswa semakin pasif didalam kelas.
Sesuai dengan kondisi pembalajaran saat ini dapat digolongkan sebagai pendidikan gaya bank menurut freire. Hal tersebut diperkuat oleh Susanto (dalam Ika Rizqi Meilya, Fakhruddin, dan Rasdi Ekosiswoyo, 2014: 8) Pendidikan masih dipandang sebagai ajang transfer of knowledge dimana masih menggunakan sistem ceramah, anti-dialog, hafalan serta dikte yang cenderung bersifat teoritik, proses penjinakan, pewarisan pengetahuan, dan tidak bersumber pada suatu realitas masyarakat di tempat warga belajar itu berada.
Kesimpulan dan Saran
      Dapat disimpulkan bahwa dalam pelaksanaan Pendidikan dialogis dimasa pandemi rasanya semakin jauh karena dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya penggunaan metode pembelajaran yang berorientasi pada guru atau Teacher-Central. Hal tersebut memberikan otoritas sepenuhnya kepada pendidik untuk menyetir ilmu pengetahuan dan proses pembelajaran, biasanya dilaksanakan melalui metode pembelajaran ceramah yang satu arah mengakibatkan kelas yang pasif, kondisi di atas menggambarkan pendidikan gaya bank menurut Paulo Freire yang jauh dari Pembelajaran Dialogis.
Dalam menyikapi permasalah pandemic Covid-19, Guru harus mampu dalam pembangunan suasana belajar di dalam kelas yang berdampak besar pada motivasi belajar siswa. Guru dapat mengaplikasikan metode pembelajaran yang dapat membangkitkan siswa untuk lebih aktif didalam kelas seperti metode problem-solving, metode tanya-jawab, dan metode diskusi dengan group learning. Selain menjaga interaksi antar guru dan siswa, group learning cukup efektif dalam situasi seperti ini untuk mempertahankan interaksi sesama peserta didik, dan mempermudah dalam pengawasan pendidik dalam proses pembelajaran.
Daftar Pusataka
Freire, P. (2005). Pedagogy of the oppressed. New York: The Continuum International Publishing Group Inc.
Hartini, N., & Siregar, E. (2010). Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor: Ghalia Indonesia.
Meilya, I. R., Fakhruddin, & Ekosiswoyo, R. (2014). Pengelolaan Pembelajaran Dialogis Paulo Freire Pada Program Paket B Di Sekolah Alternatif Qaryah Thayyibah Desa Kalibening Salatiga Jawa Tengah. Journal of Non Formal Education and, 7-16.
Surachman, E., & Septiandini, D. (2017). Manajamen Pendidikan. Jakarta: Laboratorium Sosiologi UNJ.
Suriani. (2016). Bahan Ajar Sosiologi Pendidikan. Jakarta: Universitas Negeri Jakarta.