Ngloram, Blora - Cuaca cerah sore itu menghantarkan sekelompok warga yang terdiri atas paguyuban pedagang pasar wura-wari dan masyarakat umum berdatangan ke sarehan Sunan Ngudung, Nglinggo, Desa Ngloram, Kecamatan Cepu, Kamis (9/3/2023).
Kehadiran mereka tak sekadar mengunjungi pasar wura-wari yang berada dekat dengan area makam Sunan Ngudung melainkan mengikuti acara Kenduri Banyu Mili.
"Kami datang untuk mengikuti acara ziarah bersama, ngalap barokah dateng mbah Sunan Ngudung" ujar Siti pedagang pasar wura-wari.
Acara Kenduri Banyu Mili yang merupakan agenda Santrenkarya Banyu Mili dihelat dengan serangkaian kegiatan yaitu, reresik makam, ziarah, lalu shalawatan dan ditutup doa.
Agil Febriansyah, Koordinator Santrenkarya Banyu Mili mengatakan, acara Kenduri Banyu Mili diselenggarakan dalam rangka ngalap barokah mbah Sunan Ngudung.
"Niat aara Kenduri Banyu Mili bukan untuk memperkenalkan keberadaan mbah Sunan Ngudung ke khalayak umum melainkan untuk ngalap barokah. Mbah Sunan tak perlu dikenalkan karena beliau sendiri sudah terkenal seantero jagat" tambah Agil.
Acara Kenduri Banyu Mili satu dari sekian kegiatan Santrenkarya. Selainnya, ada Tunggak Semi dan Madrasatut Tujjar yang semuanya dilaksanakan di area sarehan mbah Sunan Ngudung. Pemilihan lokasi sekali lagi bukan niatan untuk memperkenalkan keberadaan makam mbah Sunan Ngudung melainkan untuk ngalap barokah.
"Cara pandang memperkenalkan mbah Sunan dengan berbagai acara rasanya perlu diluruskan. Mbah Sunan Ngudung itu lebih dikenal dan terkenal ketimbang kami" ujar Rouf.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H