Mohon tunggu...
Achmad Room Fitrianto
Achmad Room Fitrianto Mohon Tunggu... Dosen - Seorang ayah, suami, dan pendidik

Achmad Room adalah seorang suami, bapak, dan pendidik di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Ampel. Alumni Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan Universitas Airlangga Surabaya ini juga aktif beberapa kegiatan pemberdayaan diantaranya pernah aktif di Perkumpulan Untuk Peningkatan Usaha Kecil. Penyandang gelar Master Ekonomi Islam dari Pascasarjana IAIN Sunan Ampel dan Master of Arts dalam Kebijakan Publik Murdoch University Perth Australia ini juga aktif sebagai pegiat dan penggerak UMKM yang terhimpun dalam Himma Perkumpulan Pengusaha Santri Indonesia (HIPPSI). Bapak satu anak ini menyelesaikan PhD di Department of Social Sciences and Security Studies dan Department of Planning and Geography, Curtin University dengan menekuni Ekonomi Geografi. Selama menempuh studi doktoral di Australia Room pernah menjadi Presiden Postgraduate student Association di Curtin University pada tahun 2015 dan aktif ikut program dakwah di PCI NU Cabang Istimewa Australia- New Zealand di Western Australia serta menjadi motor penggerak di Curtin Indonesian Muslim Student Association (CIMSA). Setelah dipercaya sebagai Ketua Program studi S1 Ekonomi Syariah UIN Sunan Ampel dan Koordinator Lembaga Pengembangan Kewirausahan dan Bisnis Islam UIN Sunan Ampel serta sebagai anggota tim Pengembang Kerja Sama UIN Sunan Ampel, Saat ini menjabat sebagai Wakil Dekan 3 Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Ampel Surabaya. Achmad Room juga menjadi pengamat di isu isu reformasi pemerintahan, pengembangan masyarakat, pengembangan Usaha Kecil Menengah dan Ekonomi Islam. Fokus Penelitian yang ditekuni saat ini adalah pemberdayaan masyarakat dan pengembangan desa wisata

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Model Simulasi Kebijakan dan Perencanaan Pengambilan Kebijakan Publik Berbasis Data

8 Oktober 2024   05:34 Diperbarui: 8 Oktober 2024   06:56 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Good Practices: Simulasi dalam Perumusan Kebijakan di Beberapa Daerah di Jawa Timur
Simulasi kebijakan telah digunakan di beberapa daerah di Jawa Timur untuk memetakan tantangan dan merumuskan strategi yang lebih efektif. Berikut adalah beberapa contoh penerapan simulasi dalam kebijakan:

1.Kabupaten Jombang: Menggunakan simulasi untuk mengevaluasi kebijakan pengurangan kemiskinan. Model simulasi yang dikembangkan memperhitungkan faktor-faktor seperti pendapatan per kapita, kesempatan kerja, dan tingkat inflasi. Hasil simulasi membantu pemerintah daerah untuk menetapkan kebijakan pemberdayaan ekonomi berbasis masyarakat.
2.Kota Madiun: Menggunakan simulasi untuk mengukur dampak pembangunan infrastruktur terhadap pertumbuhan ekonomi lokal. Dengan simulasi berbasis sistem, pemerintah kota dapat memprediksi dampak dari pembangunan jalan baru terhadap peningkatan investasi dan pertumbuhan usaha kecil dan menengah.
3.Kabupaten Mojokerto: Menggunakan simulasi dalam kebijakan kesehatan untuk mengukur dampak dari peningkatan fasilitas kesehatan terhadap angka harapan hidup dan kesejahteraan masyarakat. Simulasi menunjukkan bahwa peningkatan fasilitas kesehatan dapat menurunkan angka kematian bayi hingga 15%.

Tantangan dan Peluang dalam Mengembangkan Model Simulasi Kebijakan
Walaupun model simulasi menawarkan berbagai manfaat dalam perumusan kebijakan, ada beberapa tantangan yang perlu dihadapi, antara lain:

1.Ketersediaan Data: Seringkali, data yang diperlukan untuk menjalankan simulasi tidak tersedia secara lengkap atau mutakhir. Hal ini dapat mempengaruhi validitas hasil simulasi.
2.Kompleksitas Model: Model simulasi yang terlalu kompleks bisa menjadi sulit untuk dipahami dan diimplementasikan, sehingga membutuhkan waktu dan biaya yang lebih besar dalam pengembangannya.
3.Pemahaman Stakeholder: Pengambil kebijakan dan stakeholder lainnya harus memiliki pemahaman yang baik mengenai konsep simulasi dan hasilnya agar dapat membuat keputusan yang tepat berdasarkan hasil simulasi.

Namun, dengan kemajuan teknologi dan pengembangan metode analisis, tantangan-tantangan tersebut dapat diatasi. Peluang besar masih terbuka bagi penggunaan simulasi dalam analisis kebijakan, terutama dengan munculnya platform digital dan software simulasi yang semakin mudah diakses.

Kesimpulan
Model simulasi merupakan alat yang sangat efektif dalam perumusan kebijakan, terutama dalam menguji berbagai skenario dan memprediksi dampak dari alternatif kebijakan. Dengan memanfaatkan data yang akurat dan model simulasi yang tepat, pengambil kebijakan dapat membuat keputusan yang lebih berbasis bukti (evidence-based decision making). Simulasi dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang dinamika sistem sosial, ekonomi, dan lingkungan, sehingga dapat menghasilkan kebijakan yang lebih inklusif dan berkelanjutan. Contoh penerapan simulasi di beberapa daerah di Jawa Timur menunjukkan bagaimana simulasi dapat membantu pemerintah daerah dalam mengevaluasi kebijakan yang diterapkan, serta memaksimalkan dampak positifnya terhadap masyarakat. Dengan demikian, model simulasi akan terus menjadi komponen penting dalam proses perumusan kebijakan di masa depan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun