Namun, kondisi ini sangat berbahaya karena pemerintahan yang stagnan akan sulit untuk menghadapi tantangan-tantangan baru yang muncul, seperti perubahan ekonomi global, perkembangan teknologi, dan masalah sosial yang semakin kompleks.
Membangun Kembali Demokrasi Lokal Satu Kesimpulan
Politik kartel dan pemerintahan autopilot di daerah adalah dua masalah besar yang mengancam kualitas demokrasi lokal di Indonesia. Parpol gagal dalam melahirkan kader terbaik, dan masyarakat tidak diberikan pilihan yang layak dalam pilkada. Untuk itu, masyarakat harus mengambil peran aktif dalam melakukan koreksi terhadap jalannya pemerintahan.
Kontrak politik dan kotak kosong adalah dua solusi yang bisa diambil oleh masyarakat untuk mengoreksi pemimpin daerah yang tidak kompeten. Selain itu, masyarakat juga harus lebih kritis dalam mengevaluasi kinerja pemimpin daerah dengan menggunakan indikator-indikator pembangunan yang jelas.
Pada akhirnya, keberhasilan demokrasi lokal sangat bergantung pada keterlibatan aktif masyarakat dan komitmen parpol untuk melakukan reformasi internal. Hanya dengan demikian, kita bisa berharap bahwa daerah-daerah di Indonesia akan dipimpin oleh pemimpin yang benar-benar kompeten dan memiliki visi yang jelas untuk kemajuan masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H