Mohon tunggu...
Achmad Room Fitrianto
Achmad Room Fitrianto Mohon Tunggu... Dosen - Seorang ayah, suami, dan pendidik

Achmad Room adalah seorang suami, bapak, dan pendidik di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Ampel. Alumni Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan Universitas Airlangga Surabaya ini juga aktif beberapa kegiatan pemberdayaan diantaranya pernah aktif di Perkumpulan Untuk Peningkatan Usaha Kecil. Penyandang gelar Master Ekonomi Islam dari Pascasarjana IAIN Sunan Ampel dan Master of Arts dalam Kebijakan Publik Murdoch University Perth Australia ini juga aktif sebagai pegiat dan penggerak UMKM yang terhimpun dalam Himma Perkumpulan Pengusaha Santri Indonesia (HIPPSI). Bapak satu anak ini menyelesaikan PhD di Department of Social Sciences and Security Studies dan Department of Planning and Geography, Curtin University dengan menekuni Ekonomi Geografi. Selama menempuh studi doktoral di Australia Room pernah menjadi Presiden Postgraduate student Association di Curtin University pada tahun 2015 dan aktif ikut program dakwah di PCI NU Cabang Istimewa Australia- New Zealand di Western Australia serta menjadi motor penggerak di Curtin Indonesian Muslim Student Association (CIMSA). Setelah dipercaya sebagai Ketua Program studi S1 Ekonomi Syariah UIN Sunan Ampel dan Koordinator Lembaga Pengembangan Kewirausahan dan Bisnis Islam UIN Sunan Ampel serta sebagai anggota tim Pengembang Kerja Sama UIN Sunan Ampel, Saat ini menjabat sebagai Wakil Dekan 3 Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Ampel Surabaya. Achmad Room juga menjadi pengamat di isu isu reformasi pemerintahan, pengembangan masyarakat, pengembangan Usaha Kecil Menengah dan Ekonomi Islam. Fokus Penelitian yang ditekuni saat ini adalah pemberdayaan masyarakat dan pengembangan desa wisata

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menjadi Kampus Rahmatan Lil Alamin

22 Agustus 2024   07:32 Diperbarui: 22 Agustus 2024   07:35 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Islamic Moderate University adalah konsep pendidikan tinggi yang berlandaskan pada prinsip Islam moderat dan rahmatan lil alamin, yang berarti rahmat bagi seluruh alam. Prinsip ini tidak hanya berbicara tentang kebaikan untuk umat Islam semata, tetapi juga untuk seluruh umat manusia, makhluk hidup, dan lingkungan. Kampus yang mengusung konsep ini berperan penting dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang inklusif, toleran, dan adil, yang mendidik generasi muda dengan nilai-nilai Islam yang menghargai perbedaan dan keragaman.

Dalam bukunya, Robert Kiyosaki menekankan pentingnya nilai dan etika dalam kehidupan keuangan dan bisnis. Prinsip ini dapat diterapkan pada pengelolaan perguruan tinggi dengan menanamkan nilai-nilai Islam moderat sebagai dasar pendidikan dan manajemen kampus. Perguruan tinggi ini tidak hanya berfungsi sebagai pusat pendidikan, tetapi juga sebagai pusat moral yang menegakkan nilai-nilai rahmatan lil alamin. Dengan demikian, Islamic Moderate University dapat menjadi pilar utama dalam membangun masyarakat yang lebih harmonis dan inklusif.

Islam moderat adalah jalan tengah antara ekstremisme dan liberalisme, yang mengajarkan keseimbangan dalam beragama, bergaul, dan bermasyarakat. Islam moderat mengajarkan pentingnya menghormati perbedaan, menjaga perdamaian, dan menjunjung tinggi keadilan. Konsep ini sangat relevan dalam konteks pendidikan tinggi, di mana mahasiswa dari berbagai latar belakang budaya dan agama berkumpul untuk belajar. Islamic Moderate University diharapkan dapat menjadi tempat yang mengajarkan bagaimana nilai-nilai Islam dapat diterapkan dalam kehidupan nyata, tidak hanya di ruang kelas, tetapi juga dalam interaksi sosial di dunia nyata.

Membangun Islamic Moderate University tentu bukan tanpa tantangan. Salah satu tantangan utama adalah bagaimana menciptakan lingkungan yang benar-benar inklusif di tengah keberagaman agama dan budaya yang ada di Indonesia. Tantangan ini semakin kompleks ketika memperhitungkan dinamika global, di mana Islam sering kali dikaitkan dengan stereotip negatif. Oleh karena itu, kampus ini harus mampu menciptakan program-program yang tidak hanya mendidik mahasiswa secara akademis, tetapi juga mengajarkan mereka bagaimana menghormati perbedaan dan bekerja sama dengan orang-orang dari latar belakang yang berbeda.

Tantangan lainnya adalah mengintegrasikan nilai-nilai moderasi Islam ke dalam kurikulum dan kegiatan kampus sehari-hari. Ini tidak hanya membutuhkan komitmen dari para pengajar, tetapi juga dari seluruh komunitas kampus, termasuk mahasiswa, staf, dan manajemen. Kampus perlu menciptakan program-program yang menarik dan relevan bagi mahasiswa, sehingga mereka dapat dengan mudah memahami dan mengaplikasikan nilai-nilai moderasi Islam dalam kehidupan mereka.

Namun, di balik tantangan ini, terdapat peluang besar bagi Islamic Moderate University untuk menjadi contoh bagi perguruan tinggi lainnya, baik di Indonesia maupun di luar negeri. Kampus ini memiliki peluang untuk menjadi pusat studi Islam moderat yang dapat menarik mahasiswa dan peneliti dari seluruh dunia. Selain itu, dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya moderasi beragama, Islamic Moderate University dapat berperan sebagai agen perubahan yang mempromosikan dialog antaragama dan budaya, serta mendorong perdamaian dan harmoni di tengah masyarakat yang semakin beragam.

Islamic Moderate University juga memiliki peluang besar untuk bekerja sama dengan berbagai organisasi internasional yang mempromosikan toleransi dan moderasi beragama. Kerja sama ini dapat membuka pintu bagi pertukaran budaya dan pengetahuan, serta memperkuat jaringan global yang mendukung pendidikan dan penelitian tentang Islam moderat. Dengan demikian, Islamic Moderate University dapat menjadi pemain kunci dalam upaya global untuk mempromosikan pemahaman dan toleransi antaragama.

Beberapa praktik baik yang dapat diterapkan oleh Islamic Moderate University meliputi program cultural immersion dan religion immersion. Program cultural immersion dirancang untuk memperkenalkan mahasiswa pada berbagai tradisi budaya, seni, dan nilai-nilai masyarakat yang berbeda, sehingga mereka dapat memahami dan menghargai keberagaman. Program religion immersion, di sisi lain, memungkinkan mahasiswa untuk mempelajari praktik-praktik keagamaan dari agama-agama lain, yang dapat membantu mereka mengembangkan rasa hormat terhadap keyakinan yang berbeda.

Selain itu, Islamic Moderate University dapat mengimplementasikan program KKN (Kuliah Kerja Nyata) dengan fokus pada moderasi beragama. Program ini memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk berinteraksi langsung dengan komunitas yang beragam secara budaya dan agama. Mahasiswa dapat belajar bagaimana menerapkan prinsip-prinsip moderasi Islam dalam kehidupan nyata dan bagaimana mereka dapat berkontribusi pada perdamaian dan harmoni di masyarakat. Program KKN moderasi beragama ini dapat bekerja sama dengan lembaga-lembaga lokal dan internasional yang memiliki misi serupa.

Islamic Moderate University juga dapat mengembangkan kurikulum khusus yang mengintegrasikan pendidikan tentang moderasi beragama dan teknik mediasi konflik. Mahasiswa dapat dilatih menjadi fasilitator dalam dialog antaragama dan antarbudaya, yang dapat membantu mereka mengatasi stereotip dan prasangka yang sering kali menjadi penyebab ketegangan antaragama. Dengan pelatihan ini, mahasiswa tidak hanya memperoleh pengetahuan teoritis, tetapi juga keterampilan praktis yang dapat mereka gunakan dalam kehidupan sehari-hari.

Praktik baik lainnya adalah melalui pengembangan pusat studi Islam moderat yang berfokus pada penelitian tentang toleransi dan perdamaian. Pusat studi ini dapat menjadi tempat bagi para akademisi dan peneliti untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman mereka tentang bagaimana Islam moderat dapat diaplikasikan dalam berbagai konteks. Pusat ini juga dapat berfungsi sebagai tempat pelatihan bagi para pemimpin komunitas dan tokoh agama yang ingin mempelajari cara-cara untuk mempromosikan moderasi beragama di masyarakat mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun