Mohon tunggu...
Achmad Room Fitrianto
Achmad Room Fitrianto Mohon Tunggu... Dosen - Seorang ayah, suami, dan pendidik

Achmad Room adalah seorang suami, bapak, dan pendidik di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Ampel. Alumni Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan Universitas Airlangga Surabaya ini juga aktif beberapa kegiatan pemberdayaan diantaranya pernah aktif di Perkumpulan Untuk Peningkatan Usaha Kecil. Penyandang gelar Master Ekonomi Islam dari Pascasarjana IAIN Sunan Ampel dan Master of Arts dalam Kebijakan Publik Murdoch University Perth Australia ini juga aktif sebagai pegiat dan penggerak UMKM yang terhimpun dalam Himma Perkumpulan Pengusaha Santri Indonesia (HIPPSI). Bapak satu anak ini menyelesaikan PhD di Department of Social Sciences and Security Studies dan Department of Planning and Geography, Curtin University dengan menekuni Ekonomi Geografi. Selama menempuh studi doktoral di Australia Room pernah menjadi Presiden Postgraduate student Association di Curtin University pada tahun 2015 dan aktif ikut program dakwah di PCI NU Cabang Istimewa Australia- New Zealand di Western Australia serta menjadi motor penggerak di Curtin Indonesian Muslim Student Association (CIMSA). Setelah dipercaya sebagai Ketua Program studi S1 Ekonomi Syariah UIN Sunan Ampel dan Koordinator Lembaga Pengembangan Kewirausahan dan Bisnis Islam UIN Sunan Ampel serta sebagai anggota tim Pengembang Kerja Sama UIN Sunan Ampel, Saat ini menjabat sebagai Wakil Dekan 3 Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Ampel Surabaya. Achmad Room juga menjadi pengamat di isu isu reformasi pemerintahan, pengembangan masyarakat, pengembangan Usaha Kecil Menengah dan Ekonomi Islam. Fokus Penelitian yang ditekuni saat ini adalah pemberdayaan masyarakat dan pengembangan desa wisata

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Penurunan Daya Beli Kelas Menengah Indonesia, Sebabnya Apa?

12 Agustus 2024   17:04 Diperbarui: 14 Agustus 2024   15:02 995
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penurunan jumlah kelas menengah ini juga tercermin dari meningkatnya rasio kredit macet (non-performing loan/NPL) untuk kredit pemilikan rumah (KPR). 

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat bahwa rasio NPL properti berada di level 2,4 persen pada Desember 2023, lebih tinggi dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya yang hanya sebesar 2,1 persen.

Rasio NPL yang lebih tinggi ini menunjukkan bahwa semakin banyak peminjam yang kesulitan membayar cicilan rumah mereka, yang menjadi salah satu tanda jelas dari melemahnya daya beli masyarakat menengah.

Penurunan Penjualan Kendaraan Bermotor

Gejolak ekonomi yang dialami oleh kelas menengah juga tercermin dari menurunnya penjualan mobil di Indonesia.

Data dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menunjukkan bahwa penjualan wholesales sepanjang semester I 2024 mencapai 408.012 unit, turun 19,5 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya yang mencapai 506.427 unit.

Penurunan penjualan kendaraan bermotor ini merupakan indikasi lain dari melemahnya daya beli masyarakat menengah, karena kendaraan bermotor merupakan salah satu barang konsumsi yang paling sensitif terhadap perubahan daya beli.

Penurunan ini juga dapat dikaitkan dengan meningkatnya biaya hidup dan ketidakpastian ekonomi yang membuat masyarakat menengah lebih berhati-hati dalam mengeluarkan uang untuk pembelian barang-barang besar seperti mobil.

Selain itu, dengan semakin sulitnya akses kredit akibat peningkatan rasio NPL, banyak individu yang memilih untuk menunda atau membatalkan rencana pembelian kendaraan bermotor mereka.

Dampak Jangka Panjang terhadap Ekonomi Indonesia

Penurunan daya beli masyarakat menengah memiliki dampak yang luas dan jangka panjang terhadap ekonomi Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun