Lepas Landas dan Drive to Maturity
Indonesia mengalami tahap lepas landas terutama pada tahun-tahun setelah krisis finansial Asia 1997-1998, di mana pertumbuhan ekonomi mulai menunjukkan peningkatan yang signifikan. Sekarang, Indonesia berada dalam tahap gerakan ke arah kedewasaan, dengan diversifikasi ekonomi dan peningkatan kualitas hidup yang berangsur-angsur terjadi.
Membekukan Kembali dan Konsumsi Massal yang Tinggi
Dalam konteks membekukan kembali, Indonesia sedang berupaya untuk menstabilkan dan mengintegrasikan perubahan yang telah terjadi. Saat ini, Indonesia berada dalam perjalanan menuju tahap konsumsi massal yang tinggi, dengan pertumbuhan ekonomi yang cukup stabil. Badan Pusat Statistik melaporkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 mencapai 5,11% (yoy), meningkat dibandingkan dengan pertumbuhan pada triwulan sebelumnya sebesar 5,04% (yoy). Ini menunjukkan bahwa upaya untuk menciptakan stabilitas dan keberlanjutan dalam pertumbuhan ekonomi sedang berlangsung.
Analisis Kondisi Ekonomi Indonesia Saat Ini
Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang dilaporkan oleh BPS menunjukkan bahwa ekonomi Indonesia tetap berdaya tahan di tengah ketidakpastian global. Pertumbuhan pada triwulan I 2024 yang sebesar 5,11% (yoy) dibandingkan dengan 5,04% (yoy) pada triwulan sebelumnya menunjukkan tanda-tanda positif. Pertumbuhan ini terutama didukung oleh permintaan domestik yang tinggi, termasuk konsumsi rumah tangga, konsumsi pemerintah, dan investasi.
Konsumsi Domestik
Konsumsi rumah tangga yang tumbuh sebesar 4,91% (yoy) seiring dengan pelaksanaan Pemilu 2024, hari libur nasional, dan cuti bersama menunjukkan bahwa faktor-faktor sosial dan politik juga memainkan peran penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi. Selain itu, konsumsi Lembaga Nonprofit yang Melayani Rumah Tangga (LNPRT) yang tumbuh tinggi sebesar 24,29% (yoy) menunjukkan adanya aktivitas yang signifikan dalam sektor nonprofit, didorong oleh kegiatan Pemilu dan momen Ramadan.
Investasi dan Infrastruktur
Investasi yang tumbuh sebesar 3,79% (yoy) terutama ditopang oleh pembangunan infrastruktur menunjukkan bahwa Indonesia terus berupaya memperbaiki prasyarat untuk pertumbuhan ekonomi yang lebih berkelanjutan. Proyek Strategis Nasional (PSN) yang berlanjut memainkan peran penting dalam mendorong investasi bangunan dan infrastruktur.
Tantangan Ekspor
Meskipun demikian, ekspor yang tumbuh melambat sebesar 0,50% (yoy) menunjukkan bahwa ada tantangan dalam sektor perdagangan internasional, terutama terkait dengan penurunan harga komoditas dan permintaan dari negara mitra dagang utama. Ini menunjukkan bahwa meskipun pertumbuhan domestik kuat, ketergantungan pada ekspor komoditas masih menjadi tantangan yang perlu diatasi.
Kesimpulan
Mengaitkan model perubahan sosial Kurt Lewin dengan tahapan pembangunan ekonomi Rostow dalam konteks Indonesia saat ini memberikan gambaran yang komprehensif tentang bagaimana perubahan sosial dan ekonomi dapat dikelola untuk mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang berkelanjutan. Indonesia telah melewati berbagai tahapan dari masyarakat tradisional hingga menuju konsumsi massal yang tinggi. Namun, perjalanan ini tidak tanpa tantangan.
Untuk mencapai tahap konsumsi massal yang tinggi dan membekukan kembali perubahan yang telah terjadi, Indonesia perlu terus memperkuat prasyarat pembangunan, seperti infrastruktur dan kelembagaan yang kuat, serta diversifikasi ekonomi yang lebih luas. Dukungan terhadap permintaan domestik melalui konsumsi dan investasi harus terus ditingkatkan, sementara tantangan dalam ekspor perlu diatasi melalui strategi yang tepat.
Dengan demikian, memahami dan mengimplementasikan perubahan sosial dan pembangunan ekonomi secara efektif adalah kunci untuk memastikan bahwa Indonesia tidak hanya tumbuh secara ekonomi tetapi juga berkembang menjadi masyarakat yang stabil dan sejahtera. Melalui pendekatan yang holistik dan terintegrasi, Indonesia dapat terus maju menuju visinya sebagai negara dengan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan kesejahteraan yang merata.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H