Mohon tunggu...
Aradea Rofixs
Aradea Rofixs Mohon Tunggu... wiraswasta -

Aktifitas: wirasuasta : suka membaca. Suka berimajenasi. Penggiat sastra komunitas tangan bicara pekalongan. : wira usaha, suka seni. Kesenian, filsafat, puisi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kalindan antara Kerajaan Medang Bumi Mataram dan Kahuripan (2)

22 Mei 2011   23:29 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:21 1405
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dan, Airlangga—yang waktu terjadinya Mahapralaya—sedang dalam perjalanan ke Medang hendak menghadiri pesta perkawinan Sepupunya. Sesampainya di Medang hanya mendapati puing-puing kerajaan Medang yang sudah hancur dan bangkai-bangkai berserakan termasuk mayat Darmawangsa Teguh sendiri yang ikut terbunuh dalam peristiwa itu.

Kemudian. Oleh sisa-sisa punggawa dan rakyat Medang yang masih hidup Airlangga diminta untuk melanjutkan tahta Medang. Tercatat dalam prasasti Pucangan Airlangga mendirikan Kerajaan Medang kembali pada tahun 1009m sebagai penerus kerajaan Wangsa Isyana.

Dengan mengganti kota Watan menjadi Watan Mas di sekitar gunung Pananggungan sebagai ibukota baru. Namun karena sering mendapat itervensi dari Sriwijaya maka kerajaan pun berpindah-pinah. Dari gunung pananggungan ke Sidoarjo

Sampai pada tahun 1023 ketika Sriwijaya ditaklukkan oleh RAJA colamandala dari India maka Airlangga pun memindahkan kerajaan yang semula ada di Watan Mas—menurut prasasti Pamwatan—justru pindahnya ke daerah Daha atau Panjalu yang tepatnya sekarang kota Kediri. Sedangkan kata "Kahuripan" adalah merujuk dari makna yang artinya "Penghidupan" atau menghidupkan kembali wangsa-nya Isyana.

Kerajaan Kahuripan di daha tercatat sebagai Kerajaan yang mampu berkuasa penuh seluruh Jawa dan Bali.
(Bersambung ke: Kerajaan Kedir dan Epik Kesusastraan(3))

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun