2. Rahiyang kidul.
3. Rahiyang Mandiminyak
Putra yang pertama "Sampakwaja" beristri pwahaci rababu dan mempunyai 3 orang putra yakni Damunawan, Purbasora dan Brakasenawa akan tetapi banyak yang menduga jika anak terakhir --- yaitu Brakasenawa --- adalah anak hasil hubungan gelap antara Pwhaci rebabu (istri Sampak waja) dengan Mandiminyak adik iparnya. Dan, sampakwaja-pun akhirnya lebih memilih meninggalkan istana, dan menjadi pertapa di galunggung.
Sementara tahta Galuhpakuan sendiri, diserahkan kepada Mandiminyak putra Wretikandayu yang bungsu. Karena putra kedua Wretikandayu mempunyai cacat fisik. Sedang sarat utama menjadi raja tidak boleh cacat atau pun sakit.
Sementara Mandiminyak sendiri beristrikan Endang Parwati putri Maharani Sima, Ratu Kalingga di jepara. Mandiminyak mempunyai seorang putri bernama Sanaha yang kemudian di jodohkan dengan Brakasenawa anak Sampakwaja yang diduga hasil selingkuhannya.
Al-hasil kedua saudara Brakasenawa --- Damunawan dan Purbasora -- merasa iri dengan Brakasenawa dan mereka melakukan kudeta dibantu pasukan dari indraprasta karena mereka mengklaim kalau sesungguhnya mereka lebih berhak daripada Brakasenawa baik menurut garis keturunan ataupun moral.
Setelah dikudeta Brakasenawa dan istrinya Sanaha pun mengungsi ke Sundapura. Tapi perpecahan dan dendam tidak usai disitu. Rakyan jambri atau yang lebih dikenal dengan nama Sanjaya yang merupakan anak Brakasenawa melakukan misi balas dendam. Merebut kembali tahta Galuh --- setelah ia mengawini cucu
Trusbawa yang bernama Tejakencana. Sedangkan ayah dari Tejakencana yang didaulat bakal menggantikan ayahnya menduduki tahta Sundapura, meninggal terlebih dahulu maka tahta jatuh ke Tejakencana atau Sanjaya.
Maka dengan membawa pasukan Sundapura sanjayapun berhasil menyingkirkan Porbasora dan antek-anteknya. Sanjaya yang merupakan pewaris sah Galuh kembali menjadi raja.
Akan tetapi hanya beberapa tahun saja -- akhirnya Sanjayapun memberikan tahta Galuhpakuan kepada: "Permana dikusuma" yang merupakan cucu Purbasora. Dan Sundapura diserahkan pada putranya Rakai Tamperan. Dan, Sanjaya sendiri mangambil warisan yang terdapat di Kalingga yang dibagi menjadi dua. Sebelah selatan diberikan pada Saylendra dan sebelah utara diberikan pada Sanjaya.
PERUBAHAN KALINGGA MENJADI MATARAM -- (hindu)