Mohon tunggu...
Arlin Nissa Farhani
Arlin Nissa Farhani Mohon Tunggu... -

Saya si pembagi semangat. Semangat Arlin ")

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Anak Siapa?? Salah Siapa??

16 Februari 2012   10:55 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:34 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

ini anak negeriku

belum ada yag bisa aku perbuat untuk mereka

padahal ku dengar jeritannya

"kak, tolong kami! bebaskan kami dari dunia ini!"

Oh,.bunda.

_Arlin Ar-Rasyid

Anak merupakan mahluk sosial yang sama halnya dengan orang dewasa. Seorang anak juga membutuhkan orang lain untuk membantu mengembangkan kemampuannya, karena pada dasarnya anak lahir dengan segala kelemahan sehingga tanpa orang lain anak tidak dapat mencapai taraf kemanusiaan yang normal. John Lock mengemukakan bahwa anak merupakan pribadi yang masih bersih dan peka terhadap rangsangan-rangsangan dari lingkungan. Disisi lain anak merupakan seorang yag sangat membutuhkan kasih sayang, pemeliharaan, dan tempat bagi perkembangannya.Pendidikan keluarga, masyarakat dan perhatian pemerintah merupakan faktor-faktor yang tidak dapat dipisahkan bagi perkembangan anak. Kondisi saat ini anak-anak Indonesia banyak sekali yang tidak mendapatkan perhatian terkait pendidikan dan kesejahteraannya. Bagaimanapun pemerintah mengembor-gemborkan hak perlindungan anak, pendidikan murah, beasiswa dan pengembangan pendidikan dari usia dini hingga perguruan tinggi akan tetapi hal ini belum ada dampaknya yang berarti. Lantas, sebenarnya apa yang dibutuhkan anak-anak Indonesia saat ini? dan apa yang harus kita lakukan?

Banyak faktor yang mempengaruhi sikap dan prilaku anak. Bukan hanya dari diri pribadinya akan tetapi juga lingkungan disekitarnya. Sudah barang tentu setiap orang tua pasti mengharapkan anaknya tidak hanya pintar, tetapi juga taat dan salih. Menyerahkan pendidikan sepenuhnya kepada sekolah tidaklah cukup. Membimbing dan memberi batasan khusus dalam keluarga juga tidak mugkin. Apalagi membiarkannya lepas bergaul di masyarakat bukan hal yang baik. Pemikiran-pemikiran tentang pengasuhan dan pembimbingan anak mungkin sudah sering menjadi bahan diskusi bagi orangtua yang berpendidikan. Sayangnya hal ini mungkin tidak terjadi pada orangtua yang membiarkan anaknya di jalalanan. Entah siapa yang harus disalahkan, anak itu, orang tua, pemerintah, masyarakat, atau saya sendiri yang kurang peka terhadap mereka? Rasanya bukan suatu yang mudah dijawab karena hal itu tidak akan banyak memberikan solusi jika hanya sebatas jawaban saja. Mungkin keadaan ini bagi sebagian orang biasa. Tapi coba dipikirkan bagaimana nasib bangsa kita 10- 20 tahun kedepan dengan kualitas penerus bangsa seperti ini. Mari sama-sama mengambil bagian untuk memperbaiki kondisi yang memprihatinkan ini. Maju terus anak Indonesia. Yuu kita rangkul mereka dengan penuh senyum dan semangat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun