Mohon tunggu...
Rahma Yanda
Rahma Yanda Mohon Tunggu... -

saya mahasiswa kimia UNAND 2006. Saya hobi nge-blog ini alamat blog saya http://blog.unand.ac.id/aquirayanda

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Agar Masyarakat dan Pemerintah Sejalan

7 Mei 2011   03:35 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:59 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Pemerintah yang bertindak sebagai penyelenggara negara merupakan ujung tombak yang penting dalam pengambilan keputusan-keputusan yang berhubungan dengan kebaikan suatu bangsa. Setiap keputusan yang diambil idealnya menjunjung tinggi kepentingan bangsanya.

Pertanyaannya,
kenapa seringkali keputusan yang diambil oleh pemerintah tidak disetujui oleh rakyat? Apa karena kurang disosialisasikan sebelum diambil keputusan atau rakyatnya yang belum "menangkap" dengan benar tujuan dari keputusan yang diambil tersebut?

Sebagian besar menjawab solusinya adalah komunikasi.

Tetapi, ada satu hal lagi yang mungkin kurang diperhitungkan oleh kedua belah pihak, yaitu pendidikan.

Kenapa pendidikan??

Logikannya, komunikasi yang baik adalah komunikasi yang terjalin dua arah artinya kedua belah pihak sama-sama mengerti maksud dan tujuan dari apa yang dikomunikasikan.

Pada tulisan saya kali ini, yang ingin saya diskusikan adalah masalah sejauh mana rakyat/ masyarakat mengerti tentang hal-hal yang dimengerti (maksud dan tujuan) oleh pemerintah. Contoh sederhana yang saya lihat adalah mengenai pembangunan gedung DPR serta studi banding sejumlah anggota dewan ke luar negeri.

Dari sisi pemerintahan, hal ini dianggap perlu guna meningkatkan pengetahuan dan kinerja mereka sebagai wakil rakyat.
Dari sisi masyarakat/rakyat, ini hanya akal-akalan mereka untuk berlibur dan bersenang-senang.

See...hal kecil yang menimbulkan kesalahpahaman karena tidak dikomunikasikan dua arah.

Kemampuan komunikasi akan berjalan baik jika pihak-pihak yang berkomunikasi memiliki ilmu pengetahuan ataupun pendidikan yang memadai untuk mengerti. Anggap saja bahwa penyelenggara negara atau pemerintah memiliki kemampuan serta pengetahuan yang lebih sehingga mereka dipercayai untuk posisi yang memiliki tanggung jawab besar tersebut. Lalu, bagaimana dengan rakyat? Sudah berapa persen rakyat yang memiliki ilmu pengetahuan dan pendidikan yang baik? Bahkan rakyat yang mempunyai pendidikan baik pun belum tentu mengerti semua bidang karena semakin profesional seseorang, semakin dalam yang ia ketahui terhadap bidangnya, tapi tidak menjamin pengetahuannya juga semakin luas terhadap bidang lain.

Untuk itu, pendidikan tentang keputusan ataupun tindakan yang diputuskan itu penting, begitu juga dengan komunikasinya.

Menurut saya, orang-orang yang pintar itu adalah orang yang bisa mengkomunikasikan dengan baik maksud dan tujuannya kepada orang lain.
Dalam hal bernegara, pemerintahan yang pintar adalah pemerintah yang bisa mendekati rakyat dari seluruh lapisan (baik lapisan yang berpengetahuan maupun yang belum sempat menyicip pendidikan) dan mampu mengkomunikasikan dengan baik informasi-informasi serta tindakan-tindakan yang akan dilakukan.

Rakyat yang pintar adalah rakyat yang mau mendengarkan, mau belajar untuk memahami maksud dan tujuan dari suatu tindakan maupun keputusan dari pemerintah serta mau dengan bijak mendiskusikan hal yang dirasa kurang berkenan sehingga bisa dicarikan solusinya.

Terlalu idealkah ini? atau terlalu mustahil untuk diwujudkan?

Jawabannya bergantung pada keinginan untuk mewujudkan.

Seperti kata-kata mutiara, " bukan masalah bisa atau tidak bisa, tetapi mau atau tidak mau".

: Mohon maaf apabila tulisan ini terlihat menggurui ataupun sok tau, sungguh saya tidak bermaksud begitu. Bagi saya ini adalah tulisan dari salah seorang anak bangsa ini dan apa yang saya pikirkan: ^_^

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun