Yang lain mulai berbicara hal yang di pandang wajar.
Yang lain bilang kita bebas melakukan apa saja.
Yang lain menawarkan rasa senang dan kebahagiaan.
Yang lain memberikan kenangan yang selalu di bilang itu adalah pelajaran untuk jadi lebih baik.
Yang lain memperlihatkan begitu membanggakan nya meraih sebuah kesuksesan.
Namun tanpa di sadari yang lain pun mulai menutupi ruang.
Kewajaran yang di bicarakan oleh yang lain tak lebih dari sebuah batasan.
Kebebasan yang di bilang hanya sebuah rangka yang terlihat luas.
Rasa senang dan kebahagiaan yang di tawarkan di pertaruhkan dengan rasa sedih dan kecewa.
Kenangan yang di berikan oleh yang lain tak lebih dari sekedar bumbu penyedap.
Kebanggan yang di perlihatkan pun hanya pancingan agar ruang benar-benar tertutup rapih.
Siapa itu yang lain?
Yang lain membicarakan hal yang wajar, memberikan sebuah batasan.
Yang lain bilang kita bebas, bebas dalam rangka yang telah di susun.
Yang lain menawarkan rasa senang dan bahagia, di belakang nya rasa sedih dan kecewa sudah menanti.
Yang lain memberikan kenangan untuk pembelajaran, megajarkan sebuah pandangan yang terlalu polos.
Yang lain memperlihatkan kebanggan, menjaga jarak untuk lebih bijak.
Siapa itu yang lain?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H