Menjajal Rasa Kupat Tahu Pelopor, di Kota Blabak yang Melegenda
Kota Blabak. Kota kecil ini berada di jalur jalan raya propinsi antara kota Muntilan dan Magelang, di Jawa Tengah. Di kota ini dahulu terdapat pabrik kertas Blabak yang terkenal memproduksi buku tulis merek Blabak dan melegenda, namun pabrik itu kini telah tutup tidak beroperasi.
Selain itu, Blabak dikenal orang dengan kulinernya yang khas Blabak dan cukup melegenda, yaitu Kupat Tahu. "kalau mau kupat tahu asli dengan cita rasa khas, ya jelas Kupat Tahu Blabak, Magelang donk..", begitu ujar pencinta kuliner di kawasan kabupaten Magelang dan sekitarnya. Saya jadi ngiler ketika mendengar itu dan ingin tahu apa bener ungkapan itu. mosok sih? Begitu tanya saya dalam hati.
Nah, itu mengapa saya sengaja sempatkan mampir ke kota Blabak ini, di liburan akhir Desember kemarin 2023, khusus untuk menjajal rasa Kupat Tahu khas dan terkenal di kabupaten Magelang ini.
Tepatnya, saya menyempatkan diri nyangkruk di salah satu warung Kupat Tahu "pelopor" yang terkenal di Blabak, berlokasi tepat di seberang jalan bekas pabrik kertas Blabak. Kebetulan hampir senja, saya tiba di warung Kupat Tahu yang sudah ramai oleh pembeli, di nun kala itu.
Oiya, saya menyebut kuliner ini Kupat Tahu, ada pula yang menyebutnya Tahu Kupat. Kupat tahu atau tahu kupat, seperti kita tahu, merupakan salah satu kuliner khas Jawa Tengah, terutama di kabupaten Magelang dan sekitarnya.
Racikan kuliner ini terdiri dari ketupat, tahu, tauge, kol goreng, timun, seledri, dan bumbu kacang kental. Memang di setiap daerah, misalnya di Yogyakarta, Semarang, Solo dan sekitarnya, kupat tahu memiliki ciri khasnya masing-masing.
Namun unsur utama dari kuliner ini di semua daerah itu sama, yaitu racikan kupat dan tahu, ditabur kuah bumbu kacang. Contohnya, kupat tahu di sebuah warung terkenal di Gamblok, Ambarawa, Kabupaten Semarang misalnya, disajikan dengan taburan taoge, dan variasi tambahan bakwan goreng yang disuwir suwir potongan kecil di atas porsi sepiring kupat tahu. Tentu maknyos, uwenak, rasanya.
Nah, di khusus ulasan travel nyangkruk story ini, saya mengajak pembaca mampir dan menjajal rasa Kupat Tahu yang diracik di warung sederhana tapi sangat terkenal dan cukup melegenda di daerah Magelang dan sekitarnya, yaitu warung Kupat Tahu Pelopor, di kota Blabak, Magelang.
Beberapa pengunjung tampak mengantre, ketika saya tiba di warung ini. Konon warung kupat tahu Pelopor telah berdiri sejak tahun 1965. Warung ini tepatnya terletak dekat perempatan lampu merah , di Jalan Magelang-Yogyakarta, Blabak, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Warung ini cukup sederhana dan tidak memiliki tempat duduk yang luas. Namun, hal itu tidak mengurangi kenikmatan kupat tahu yang disajikan.
Saya memesan seporsi kupat tahu, dengan toping telur ceplok, di warung ini. Sajian kupat tahu dengan tambahan telur ceplok di pucuk porsinya, bagi saya ini langka dan khas. Sebab di banyak tempat lain, biasanya toping seporsi kupat tahu adalah kerupuk atau potongan bakwan goreng seperti contohnya di warung Kupat Tahu, di Gamblok, Ambarawa, yang saya sempat rasakan kapan itu.
Dan akhirnya, pesanan saya pun tersaji di meja makan. Ini dia kupat tahu pelopor, Blabak, batin saya kala itu. Bagaimana rasanya?
Kupat tahu Pelopor ini, saya lihat, tampak tekturnya terdiri dari ketupat, tahu goreng hangat, tauge, kol goreng, timun, seledri, dan bumbu kacang, dengan toping telur ceplok goreng.
Lalu, sejeda kemudian, saya segera mengeksekusi sepiring tahu goreng ini. Tahu gorengnya memiliki tekstur yang lembut dan gurih. Bumbu kacangnya kental dan manis, dengan cita rasa rempah yang khas. Oiya, di warung ini, menurut pemilik warung, kupat tahu disajikan tanpa bahan pengawet, seperti vetsin dan sejenisnya.
Ketika pertama kali menyantapnya, saya langsung merasakan cita rasa yang khas. Rasanya manis, gurih, dan sedikit pedas. Rasa manisnya berasal dari kecap manis, sedangkan rasa gurihnya berasal dari bumbu kacangnya yang terbuat dari kacang tanah, bawang putih, ketumbar, kemiri, dan serai.
Rasa pedasnya dapat disesuaikan dengan selera. Saya memilih rasa pedas yang sedang, menyatu dalam kuah bumbu kacang yang hampir meluber di tepi piring. "Mantab surantab rasa pedas bercampur bumbu kacangnya. Gurih, manis, pedas, menyatu di ujung lidah. Ampun kumpeni, uwenaknya pol, nyundul langit", ujar saya dalam hati.
Dan ritual nyangkruk seporsi kupat tahu pelopor di Kota Blabak ini pun usai, ketika saya kunyah habis toping telur ceplok goreng, bersama seruputan bumbu kuah terakhir.
Menurut saya, kupat tahu Pelopor ini cocok dinikmati untuk sarapan, makan siang, atau makan malam. Harganya pun cukup terjangkau, yaitu Rp 20.000 per porsi, sudah termasuk toping telur ceplok dan segelas teh manis. Sungguh mantab surantab, rasanya. Itu menurut saya.
Menyudahi travel story ini, jika Anda, pembaca Budiman budiwati pencinta kuliner, jika kapan kapan berkunjung atau sempat lewat ke kota Blabak di kabupaten Magelang, jangan lupa untuk mampir, menjajal rasa, dan mencoba seporsi kupat tahu Pelopor, seperti saya lakukan. Warung kupat tahu Pelopor di Kota Blabak ini buka setiap hari mulai pukul 09.00 pagi hingga pukul 21.00 malam. Mampirlah. Mungkin saja kuliner yang khas kota Blabak ini akan membuat Anda ketagihan. Beneran. Itu menururt saya sih, hihihi.Â
Kapan kapan, jika saya sempat lewat di kawasan ini, pun saya pasti akan mampir dan menjajal lagi seporsi cita rasa Kupat Tahu khas Kota Blabak yang melegenda ini. Tapi kapan ya.
Selesai
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H