Sudah Kubilang Jangan Entas Kemiskinan, Anjay
JAKARTA, -Sudah sering kubilang, jangan entas kemiskinan. Sebab kemiskinan bukan rempeyek, kerupuk atau rengginang yang mudah kau entas dari minyak panas, wajan penggorengan, lalu kau tiriskan, kau simpan dalam kaleng biskuit yang mulai karatan itu, Anjay
Sudah kubilang, jangan kau entaskan kemiskinan. Sebab kemiskinan bukan setumpuk cuciian kering, yang harus kau pilih dan seterika, sehabis seharian kau jemur kering terpapar oleh matahari.
Kemiskinan tak bisa dicuci dan diseterika, mirip cucian yang harus buru buru kau entaskan dari jemuran, ketika hujan mendadak turun tiba-tiba
Sudah kubilang, jangan kau entaskan kemiskinan. Memang kemiskinan bisa kau entaskan? Itu merepotkan, Anjay
Sebab jika kau entas kemiskinan, berarti kau memindahkan dan mengentaskan kemiskinan itu ke suatu tempat lain? Kemana kemiskinan akan kau entas dan kau pindahkan ke tempat lain itu?
Apakah setelah kemiskinan kau entaskan, kau tiriskan, bakalan kau masukkan juga secara bersama sama rempeyek, kerupuk, dan rengginang dalam kaleng biskuit itu? Anjay.
Sudah kubilang jangan entas kemiskinan, sebab kemiskinan yang kau entaskan, akan melempem, menjadi tumpukan persoalan lain yang rumit, musti kau pilih dan pilah ulang, mirip tumpukan cucian kering yang biasa kau entas dari jemuran dan paparan sinar matahari. Anjay.
Sudah kubilang, Kemiskinan bukan untuk dientaskan, bukan untuk ditiriskan, apalagi untuk disimpan dalam kaleng biskuit yang mulai karatan.
Tetapi kemiskinan harus kau temukan, kau atasi akar masalahnya, sehingga dengan begitu kau tahu cara memberantasnya dengan mudah.
Sebab kemiskinan itu mirip hama wereng padi, yang harus kau berantas hingga ke akar masalahnya, memakai metode dan pestisida terbaikmu, sehingga kemiskinan tidak meranggas kemana-mana.
Kemiskinan bukan dientaskan seperti kerupuk, melainkan harus diatasi, dipecahkan masalahnya, dan dicarikan jalan keluarnya, Anjay
Sebab jika tidak begitu, kemiskinan akan tetap membelenggu keadaan, menjerat orang-orang susah, karena tak cukup pangan, tak layak sandang, tak punya papan yang layak untuk ditempati.
Kemiskinan bukan rempeyek, kerupuk dan rengginang, Anjay
Jangan lagi kau pernah katakan telah kau entaskan kemiskinan, Anjay
Sebab isi pidatomu itu yang kau ucapkan kapan itu: "tenang saja pak. Saya sudah ada di sini. Tenang saja kemiskinan akan kita entaskan semua. Tenang saja".
Sebagai tokoh masyarakat, kenapa kau bilang begitu? isi kepalamu itu jelas adalah sesat pikir, secara terang terangan. Anjay, Kamu tidak malu apa?
Jakarta, November duaribu duapuluh tiga
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H