Bahkan sedikit banyak, beberapa murid di kelas kami yang berasal dari luar Jawa, akhirnya bisa dan tahu berbahasa Jawa. Ibu Martono, guru Bahasa Jawa kami yang sungguh "mengedab-edabi"-mengagumkan.
Melalui ibu Martono, kami para muridnya jadi tahu apa itu "Rurabasa" (Bahasa rusak, keliru, atau salah kaprah), "Kromo Ndeso" (Bahasa inggil, kromo yang biasa dipakai di desa Jawa pedalaman), termasuk 10 leveling ilustrasi orang teler, yang disebut "Dasanama-Candraning Wong Mabuk" hehe.
Ibu Martono, guru Bahasa Jawa yang telaten, riang gembira dalam setiap mengajarkan ilmu Bahasa Jawa kepada kami para muridnya.
Kami sangat berkesan dan kagum pada dedikasi, keuletan, dan totalitasnya dalam mengajarkan Bahasa termasuk etiket, "Unggah ungguh Jowo" pada kami semua. Sungguh ibu Martono adalah guru yang "Mengedab-edabi" bagi kami semua  muridnya.
Catatan Akhir: Â Selamat Merayakan Hari Guru Nasional 2023
Begitulah kisah kenangan pada kelima guru Bahasa di sekolah kami ini. Pak Gunawan dan Pak Sunaryo keduanya guru Bahasa Indonesia yang berkompeten, peletak dasar logika berbahasa Indonesia yang indah, baik dan benar sesuai KBBI.
Pak Willy guru Bahasa Latin dan Pak Surawan guru Bahasa Inggris yang keren dalam metode pengajaran.
Serta ibu Martono, guru Bahasa Jawa yang sungguh "menyengsemkan" kami untuk tetap mencintai dan merawat "nguri-uri" tradisi, etika "unggah ungguh" Jowo, dan melestarikan tradisi budaya Jawa.
Terimakasih para guruku, salam hormat kami. Jasa Anda kalian tiada tara, dan tetap kami kenang sepanjang masa. Semoga Anda kalian bahagia.
Artikel ini penulis dedikasikan untuk mengenang jasa baik para guru kami itu. Selamat Merayakan Hari Guru Nasional 2023! Â
SELESAI.Â
#HGNKomdik2023 Â #EventKomdikKompasiana