Lagi! Menang Blog Competition di KompasianaÂ
Jakarta, -"Hi, Bapak dan ibu pemenang blog Kenanganku di Bali. Perkenalkan saya Indra Mahardika, admin Kompasianer Semeton Bali. Terimakasih sudah berbagi cerita tentang kenangan selama di Bali", pesan itu saya terima Jumat (3/11) petang.Â
Pesan itu juga mengabarkan bahwa saya berhak memperoleh apresiasi hadiah menarik, yaitu souvenir Kain Pantai khas Bali. Omegot! Spontan senenglah hatiku. Terimakasih atas apresiasinya, ya Kompasianer Semeton Bali!
Artikel saya yang memenangi kompetisi menulis yang diadakan oleh komunitas Kompasianer Semeton Bali ini berjudul: "Seru! Jelajah Wisata Seharian di Bali"Â (link artikel ini, jika berkenan, bisa dibaca di SINI)Â
Beberapa waktu sebelum ini, tulisan lain saya berjudul "Melakukan kegiatan Karitatif di desa, tak semudah membalik telapak tangan", (jika suka, baca: di SINI), mendapat apresiasi juara 1 kompetisi menulis bertema "Menulis opini membangun Indonesia dari Desa", di komunitas Indosiana dan Dewisiana, diumumkan Rabu (24/10).Â
Sekadar Sharing
Ulasan ini sekadar sharing penulis, bukan untuk umuk atau pamer prestasi. No no no, bukan itu lho ya. Ulasan ini bermaksud memotivasi, ajakan untuk mari bergiat menulis dan berkompetisi di ajang event Blog Kompasiana.
Menang di ajang beberapa kompetisi menulis tentu menyenangkan. Hal ini patut penulis syukuri dengan cara sederhana, yaitu "Nyego Kucing" di warung angkringan dekat perempatan desa sebelah, Lereng Merapi Barat Daya, Magelang.
Tetapi penting dicatat, bahwa faktanya seringkali kalah, bonyok, remuk, rungkad, keok berulang kali, penulis sering alami pula di banyak kompetisi blog terdahulu. Pengalaman ini juga tak kalah seru.
Bagi penulis, menang atau kalah di kompetisi blog Kompasiana sama asyiknya. Mengapa? Berikut beberapa alasan mengapa menang atau kalah dalam kompetisi semacam itu bisa menjadi pengalaman yang asyik:
Kesempatan untuk Berkembang: Kompetisi menulis adalah cara yang baik untuk menantang diri sendiri, uji nyali sebagai penulis dan terus berkembang sebagai penulis. Meskipun menang tentu akan memberikan kepuasan. Tetapi tantangan dan pelajaran dari kekalahan juga bisa sangat berharga.Â
Artinya, kekalahan patut pula untuk dirayakan, demi kewarasan mental pikiran. Setidaknya itu sesuai pesan positif yang saya kutip dari senior saya, Kompasianer Engkong Felix Tani. Hihihi.
Publikasi dan Pengakuan: Menang dalam kompetisi dapat memberikan publikasi yang luas dan pengakuan atas karya penulis. Ini bisa membantu meningkatkan portofolio, profil penulis dan membuka pintu bagi peluang menulis yang lebih banyak.
Apresiasi dari Pembaca: Bahkan jika tidak memenangkan kompetisi, penulis dapat menerima apresiasi, kritikan dan umpan balik positif dari para juri atau pembaca. Ini bisa sangat memuaskan dan memotivasi penulis untuk terus menulis, bukan malah menjadi nglokro, atau males malesan menulis.
Peluang Jaringan: Kompetisi menulis juga bisa menjadi kesempatan untuk membangun jaringan dengan penulis lain dan profesional, termasuk terhubung ke jaringan penerbitan buku. Sekadar sharing, contohnya: penulis suatu kali mendapat respons positif dari penerbit untuk menerbitkan buku novel penulis berjudul "Clara Putri Seorang Mafia". Tentu ini pengalaman yang menyenangkan.
Pembelajaran: Keterlibatan dalam kompetisi menulis memungkinkan penulis untuk belajar dari para kompetitor yakni penulis lain, dan mendapatkan wawasan tentang tren dan kecenderungan dalam dunia tulis menullis.
Contohnya, penulis banyak belajar tentang tips dan trik bagaimana cara berkompetisi di lomba menulis dari jawara pemenang 40 lebih kompetisi menulis yang diraih oleh Kompasianer Andri Mastiyanto. Menurut saya, kawan baru saya ini adalah ahlinya ahli, pakarnya pakar, dalam hal meraih kompetisi blog apapun di Kompasiana dan beberapa  blog lainnya.
Andri Mastiyanto memberi masukan pada penulis tentang berbagai tips itu, saat bisik bisik berdua di temu Syukuran 15 Tahun HUT Kompasiana beberapa waktu lalu. Tentu ini masukan yang berharga. Terimakasih mas Andri Mastiyanto atas perbincangan ringan kita di bangku belakang di acara syukuran itu. (lihat foto).
Motivasi dan Dedikasi:Â Kegiatan kompetisi dapat meningkatkan motivasi dan dedikasi penulis dalam mengejar hasrat menulis. Baik menang atau kalah, pengalaman ini dapat menjaga semangat penulis tetap hidup. Walaupun untuk mencapai itu, terkadang terasa saya masih bersemangat kembang kempis. Hehehe.
Penciptaan Konten yang Berkualitas: Kompetisi mendorong penulis untuk menciptakan konten yang berkualitas, karena harus bersaing ketat dan serius dengan penulis lain. Ini dapat memberikan pengalaman berharga untuk "tidak main-main" dalam menjaga kualitas tulisan sesuai tema yang dikompetisikan.
Jadi, intinya, sebenarnya saya lebih tidak peduli apakah saya kelak menang atau kalah dalam berkompetisi. Pengalaman berkompetisi itu sendiri dapat memberikan manfaat berharga dalam pengembangan keterampilan menulis bagi saya pribadi dan pengakuan di dunia penulisan. Pokoknya ikut. Sesederhana itu.
Tetapi yang terpenting adalah tetap bersemangat dan konsisten dalam mengejar hasrat dalam menulis, baik dalam konteks kompetisi atau tidak.
Demikian sekadar sharing saya, semoga ulasan ini memotivasi, bermanfaat mendorong Anda, para sahabat K-Ners untuk semakin bergiat menulis di Kompasiana. Ayo ramaikan dan ikuti setiap kompetisi yang sering diadakan di berbagai event lomba menulis di Kompasiana. Jangan kasih kendor. Semoga Anda sukses selalu dan juara. Salam K-ners, salam satu aspal!
SELESAI
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H