Mohon tunggu...
D. Wibhyanto
D. Wibhyanto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Bidang Sastra, Sosial dan Budaya

Penulis Novel CLARA-Putri Seorang Mafia, dan SANDHYAKALANING BARUKLINTING - Tragedi Kisah Tersembunyi, Fiksi Sejarah (2023). Penghobi Traveling, Melukis dan Menulis Sastra, Seni, dan bidang Sosial Budaya.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Para Capres dan Presiden Makan Siang di Istana, Kamu Makan Apa?

1 November 2023   07:32 Diperbarui: 2 November 2023   13:11 390
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi aku makan nasi, sepotong ikan dan sayur lodeh (sumber image: dokumen pribadi)  

Para Capres dan Presiden Makan Siang di Istana, Kamu Makan Apa?

JAKARTA, -Para capres dan Presiden diberitakan makan siang bersama di istana, di bawah siang Jakarta yang terik. Aku menyimak di televisi. "Mereka tengah asyik makan siang", ujar presenter memberitakan, sambil bisik-bisik. 

Dan aku pun tertawa, terkekeh kekeh. Negeri ini lucu lucu orangnya, kataku pada diri sendiri. Jika kamu berpikir waras, mana ada siang bisa dimakan?

"Mereka makan siang, berdiplomasi di meja makan, berbincang tentang menu dan santapan siang yang terhidang, bisa dibagi dalam piring masing-masing. Tidak perlu berebutan, toh semua sudah tersaji, tinggal diciduk bersama dan disantap, apa repotnya?", ujar seorang wartawan kepada awak media lainnya yang mengerumun di luar pintu istana, di siang yang terik itu.

Makanan siang sudah terhidang, para capres dan presiden membagi, menciduk porsi dalam piring sendiri sendiri. Dengan sedikit malu malu, tentu.

"Yang penting rukun, jangan gontok gontokan, makanan sudah tersaji, bukankah kita sendiri di meja ini yang kelak menikmati?", mungkin itu, pesan simbolik yang hendak presiden katakan kepada para capres di meja makan istana itu. Aku menyimak di televisi.

Sementara di luar istana, mereka wartawan telah menunggu, berita apa yang keluar dari sebuah acara makan siang? Tanya wartawan satu sama lain.

Dan tiga capres itu akhirnya tiba, keluar dari istana, berwajah sumringah dan perut kenyang. Para wartawan yang mencegat mereka di pintu istana memberondong mereka dengan pertanyaan:

"Apa menu makan siangnya pak? Apa yang dibicarakan presiden di meja makan pak?"

"Apa ada kesepakatan bersama pak? Apa bapak yakin presiden bersikap netral pak? Apakah komitmen presiden bisa dipegang soal netralitas di pemilu itu pak?"

"Bukankah bapak presiden kita, akhir akhir ini, sikap politiknya, mirip emak emak pakai motor reting kanan belok kiri pak? Bapak bapak masih yakin presiden netral dan tidak memihak pada putranya sendiri yang ikut jadi cawapres pak?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun