Undangan Ikut Syukuran 15 Tahun KompasianaÂ
Hore! DapatJAKARTA, -Hore! Tentu saja saya spontan gembira. Sebab dalam hati saya memang ingin turut merayakan syukuran Ultah 15 tahun Kompasiana ini, sejak beberapa waktu lalu.Â
Undangan ikut syukuran 15 tahun Kompasiana itu saya peroleh melalui email, Minggu (22/10). Acara syukuran itu sendiri akan berlangsung nanti pada Sabtu 28 Oktober 2023, bertajuk "Syukuran Ulang Tahun dan Champions Meetup (Gathering para pemenang kompetisi blog di Kompasiana)".
Sedikitnya 62 Kompasianer, menurut info akan hadir dalam acara ini. Siapa mereka ini? Mereka adalah para penulis di Kompasiana dan sebagian adalah para pemenang Blog Kompetisi di Kompasiana. Adapun saya, kompasianer yang nantinya menjadi bagian dari kerumunan para penulis yang hadir di acara syukuran itu. Duh senengnya.
Dengan rasa haru, saya membaca kalimat yang ditulis mimin dalam undangannya: "Dalam bentuk apapun, pencapaian perlu dirayakan. Sekadar perayaan sederhana dengan berkumpul dan berbagai cerita tentang rencana Kompasiana di tahun depan. Untuk itu, Kompasiana mengundang Anda untuk hadir dalam Syukuran Ulang Tahun dan Champions Meetup".
Jumpa Penulis Kompasiana
Menurut rundown, acara syukuran 15 tahun Kompasiana ini ada tiga acara utama, yaitu: sharing bersama para pemenang blog competition, bincang bincang sesama penulis Kompasiana, update kompasiana, dan syukuran semacam kenduri atau makan bersama. Acara dimoderatori mbak Widha Karina (Content Head Kompasiana).
Penulis membayangkan bahwa acara itu tentu seru. Sebab di ajang itu para kompasianer berkesempatan berjumpa darat, bisa saling lebih akrab mengenal satu sama lain, dan menggali kisah kisah seru para penulis, terutama kisah dari mereka yang pernah menjuarai event kompetisi menulis di blog kompetisi Kompasiana selama ini.
Setidaknya saya pribadi bisa belajar banyak tentang dunia tulis menulis dari para jawara Kompasiana dan penulis lainnya di ajang sharing dan syukuran ini. Begitulah intinya, secuil harapan saya sisipkan bagi acara ini nanti.
Setiap Pencapaian Patut Dirayakan
Saya memahami bahwa mengelola blog Kompasiana hingga selama 15 tahun, mulai dari merintis, mengurus, mengembangkan sistem, dan sebagainya, bagi mimin tim Kompasiana tentulah hal itu tidak mudah. Bahkan, mungkin juga "penuh peluh-keluh kesah" dan "berdarah-darah". Hihihi.
Sebab setiap waktu yang tumbuh, tentulah selalu ada saja tantangan yang dihadapi dan harus diatasi, secara sat set. Lagipula, merawat jutaan penulis yang menjadi member Kompasiana (Kompasianer) baik yang aktif menulis ataupun yang sudah pasif, tentu itu tantangan sendiri bagi tim mimin.
Saya sangat tertarik menyimak bagaimana kelak sharing mimin dalam hal ini, nanti di acara temu kompasianer ini. Bagaimana suka duka, tragedi, komedi dan "drama korea" macam apa yang dihadapi mimin selama mengelola Kompasiana, dari tahun ke tahun? Tentulah seru dan mengasyikkan untuk dikisahkan dan disimak, bukan?
Jejak Digital Tersimpan Rapih di Kompasiana
Satu catatan kecil, hal berkesan atas pencapaian "15 tahun perjalanan Kompasiana", bagi saya adalah bahwa setiap karya tulis kompasianer yang berhasil ditampilkan di platform ini, sepanjang waktu itu, masih terekam dan tersimpan di platform ini dengan baik.
Artinya, jejak digital tulisan saya atau mungkin tulisan Anda di Kompasiana, apapun tulisan itu, tulisan bermutu atau tidak, faktanya itu semua masih tersimpan rapih di Kompasiana, hingga saat ini.Â
Contohnya, penulis iseng iseng ingin tahu: kapan saya mulai menulis di Kompasiana? dan tulisan apa yang pernah saya tulis pertama kali di platform ini? Ternyata, dari penelusuran, penulis menemukan fakta bahwa puisi saya berjudul "Ingin Kubilang Anjrit" mengawali tulisan pertama saya di Kompasiana, tampil di Kompasiana pada Februari 2012 (ini sumber link tulisan itu:Â https://www.kompasiana.com/puisi.wibhyanto/550e2805a33311b02dba7fc0/ingin-kubilang-anjrit).
Artinya tulisan itu tersimpan, terdokumentasi, bertengger, dan tayang di platform ini sudah 11 tahun. Amazing! Nah, apakah Anda pernah mencoba hal sama seperti yang saya lakukan? Tulisan pertama kali apa dan kapan Anda mulai menulis di Kompasiana?
Apakah tulisan itu hingga kini masih tersimpan rapih di platform ini? Apa komentar Anda pribadi setelah menemukan dan membaca ulang karya pertama Anda pribadi yang mungkin telah terkubur selama bertahun-tahun di laman Kompasiana ini?
Hikmah dan Manfaatnya
Apa yang bisa kita petik dari realitas di atas, bahwa  segala bentuk dan wujud artikel saya atau Anda di Kompasiana ternyata tersimpan rapih di platform digital ini?
Fakta bahwa semua tulisan kompasianer tersimpan rapih di platform Kompasiana sepanjang waktu ini, menurut saya memiliki beberapa hikmah dan manfaat yang signifikan, antara lain:
Akses Mudah: Kompasiana memungkinkan kompasianer dan pembaca untuk dengan mudah mengakses dan mencari tulisan-tulisan yang telah diterbitkan di platform ini. Hal ini mempermudah pembaca untuk menemukan artikel-artikel yang relevan dengan minat dan kebutuhan mereka.
Arsip Pengetahuan:Â Kompasiana berfungsi sebagai arsip pengetahuan yang luas. Tulisan-tulisan yang ada di platform ini mencakup berbagai topik, mulai dari berita, opini, cerita, hingga tutorial. Ini membuat platform ini menjadi referensi yang berguna untuk belajar dan mencari informasi.
Bagian dari Sejarah Digital:Â Kompasiana ikut berkontribusi pada sejarah digital dan literatur daring. Setiap tulisan yang diunggah kompasianer mencerminkan pemikiran, pandangan, dan peristiwa yang terjadi pada saat itu, atau waktu tertentu. Menurut saya, ini adalah sumber yang berharga untuk memahami konteks dan perkembangan di berbagai bidang atau peristiwa pada waktu itu.
Kepemilikan Penulis: Penulis atau kompasianer tetap memiliki hak kepemilikan atas tulisan mereka. Fakta bahwa tulisan-tulisan tersebut tersimpan di Kompasiana tidak mengubah hak dan kepemilikan setiap penulis terhadap karya mereka.
Kontinuitas dan Konsistensi:Â Kompasiana memberikan jaminan kontinuitas dan konsistensi dalam menyediakan platform untuk menulis dan berbagi pemikiran. Kompasianer dapat membangun dan memelihara portofolio tulisan mereka dengan percaya bahwa kontennya akan tetap tersedia di masa depan.
Penyimpanan Aman: menurut saya, Kompasiana selama ini bertanggung jawab untuk tetap menyimpan semua tulisan-tulisan kompasianer dengan aman dan menjaga integritas platform. Ini penting karena setiap penulis tidak perlu khawatir akan kehilangan artikel karya tulisannya itu.
Peluang Berbagi dengan Generasi Selanjutnya: Tulisan-tulisan yang tersimpan di Kompasiana dapat diwariskan kepada generasi selanjutnya. Ini memungkinkan setiap penulis untuk berbagi pandangan, pemikiran, dan pengalaman mereka dengan generasi baru, anak cucu atau orang lain di masa depan.
Kontribusi Pemikiran:Â para penulis di Kompasiana memberikan kontribusi positif pada pemberdayaan individu untuk berbicara, berbagi ide, dan mendokumentasikan pengalaman mereka. Hal ini berarti juga Kompasiana mendukung prinsip demokrasi informasi dan kebebasan berekspresi.
Dengan demikian, merangkum ulasan ini: fakta bahwa tulisan-tulisan di Kompasiana tersimpan rapih di platform ini memiliki nilai historis, pendidikan, dan kultural yang penting. Hal ini memungkinkan setiap penulis (kompasianer) untuk terus berpartisipasi dalam dialog yang berkelanjutan, dan menyediakan akses terbuka kepada pembaca tentang berbagai konten pengetahuan.
Setidaknya itu menurut saya. Bagaimana menurut Anda?
Menutup ulasan ini, selamat merayakan HUT 15 Kompasiana, selamat bersyukur dan berbagi karya-karya tulisan yang positif. Semoga Kompasiana dan kita semua semakin maju dan berkembang.
Selesai -- Penulis adalah Kompasianer yang mulai menulis di Kompasiana pada 27 Februari 2012.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H