Mohon tunggu...
D. Wibhyanto
D. Wibhyanto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Bidang Sastra, Sosial dan Budaya

Penulis Novel CLARA-Putri Seorang Mafia, dan SANDHYAKALANING BARUKLINTING - Tragedi Kisah Tersembunyi, Fiksi Sejarah (2023). Penghobi Traveling, Melukis dan Menulis Sastra, Seni, dan bidang Sosial Budaya.

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Lika-Liku Menggarap Film Semi Dokumenter di Nusa Penida Bali

8 Oktober 2023   16:45 Diperbarui: 9 Oktober 2023   18:15 2421
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Adegan wawancara dengan warga desa di pedalaman nusa penida (foto: wibhyanto/dokumen pribadi) 

Pembuatan film semi dokumenter ini melibatkan tim crew televisi yang profesional. Antara lain: 1 produser, 1 PD atau sutradara, 1 script writer, 1 presenter, 2 kamerawan, 1 editor. Di tim crew produksi film semi dokumenter di Nusa Penida ini, penulis bertindak sebagai PD atau sutradara. Keren kan? Yo mestilah. Hihihi.

Peralatan teknis yang kami bawa terutama perlengkapan 2 set kamera ENG, tripod, peralatan audio, dan lighting berstandar peralatan shooting televisi siaran. Presenter menyiapkan hal soal tata rias dan busana. Sebab kami tidak membawa perias khusus dan penata busana khusus, saat di lokasi shooting.

Dan produser juga tidak turut ke lokasi shooting, cukup memantau kami dari studio pusat siaran di Jakarta. Hal ini tentu untuk pertimbangan efisiensi budget dan demi kerja tim yang ramping, solid, gesit, efektif dan optimal.

Persiapan di kantor Siaran TV di Jakarta

Kami tiba di Nusa Penida untuk tujuan pembuatan film ini, adalah satu tahapan dari suatu proses produksi yang sebelumnya telah kami persiapkan secara matang di Jakarta.  Setidaknya ada tiga tahapan yang harus kami jalani, yaitu: tahap pra produksi, tahap produksi, dan tahap pasca produksi.

Nah, posisi kami hadir di Nusa Penida ini adalah praktik dari apa yang disebut: Tahap Produksi, atau proses shooting itu sendiri.

Artinya, tahap pra produksi atau tahap persiapan produksi telah kami lakukan secara matang di Jakarta lebih dulu. Prosesnya pra produksi apa saja?

Antara lain: riset awal, pembuatan scrip film, perizinan, pengajuan budgeting, pembentukan tim crew produksi, miting produksi, perencanaan perjalanan, pembuatan rundown perjalanan dan rundown selama di lokasi, koordinasi dan izin dari pihak berwenang di lokasi shooting, dan sebagainya.

Rumit dan melelahkan bukan? Iya rumit, tetapi mengasyikkan, sebab kami biasa melakukan pekerjaan dalam ritme padat kegiatan dan penuh tekanan waktu di dunia televisi siaran.

Setelah tahap pra produksi ini selesai, kami berlima dalam tim produksi film ini diterbangkan dari Jakarta ke Bali, dengan tujuan target utama lokasi shooting ini, yakni di sebuah desa di pedalaman pulau Nusa Penida.

Tentu kami menikmati setiap jeda dalam perjalanan ini, terutama menikmati kuiliner dan makanan khas daerah Bali, melihat suasana dan pesona pulau Bali yang khas.

Saya menganggap ini adalah program kerja sambil jalan jalan ke Bali, dibiayai oleh kantor. Demikian pikiran saya, nun kala itu. jadi mari kita nikmati suasana Bali. Menyenangken bukan? Ya iyalah. Hihihi.

Adegan wawancara dengan warga desa di pedalaman nusa penida (foto: wibhyanto/dokumen pribadi) 
Adegan wawancara dengan warga desa di pedalaman nusa penida (foto: wibhyanto/dokumen pribadi) 

Daerah Miskin Hidup dari Beternak Sapi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun