Desa Tembeling: Desa ini terkenal dengan hutan alami, air terjun, dan kolam renang alami yang menawan. Desa Atuh: Terletak di tepi laut, desa ini menawarkan pemandangan indah dan pantai berpasir putih yang tenang.
Dan masih banyak tempat lain lagi yang patut dijajal untuk dikunjungi di kawasan pulau Nusa Penida ini.
Akan tetapi, sayang sekali, khusus kedatangan kami kali ini, bukan bertujuan berwisata ke tempat unik, elok dan menawan itu. Maksud kedatangan kami crew film ke pulau ini adalah satu tujuan: membuat film semi dokumenter. Benarkah? Iya. Â
Kami datang berlima sebagai crew pembuat film semi dokumenter yang khusus mengangkat tema kehidupan warga desa yang hidup sederhana (baca: desa miskin) yang lokasinya di tengah pulau Nusa Penida, jauh dari hiruk pikuk dan kehidupan mewah dunia pariwisata Bali.
Memang ada ya kehidupan warga desa seperti itu di Nusa Penida? Ada. Setidaknya itu seturut apa yang penulis jumpai ketika berkegiatan di desa di pedalaman Nusa Penida ini.
Ulasan ini tentang lika liku bagaimana kami membuat film semi dokumenter di tengah pulau ini.
Film Semi Dokumenter Bukan Film Dokumenter
Oiya, mungkin sebaiknya saya paparkan apa itu film semi dokumenter lebih dahulu. Â Soalnya, mungkin ada yang bertanya, apa sih film semi dokumenter? Apa bedanya dengan film dokumenter? Bagaimana proses produksinya?
Film semi dokumenter adalah jenis film yang menggabungkan elemen-elemen dokumenter dan fiksi dalam satu karya. Dalam film ini, sebagian besar konten didasarkan pada fakta-fakta dan kejadian nyata, mirip film dokumenter.
Namun, ada juga unsur-unsur fiksi yang ditambahkan untuk mendramatisasi atau memperkuat cerita. Misalnya, kami menambahkan efek visual tertentu, musik background dan narasi yang ringan, termasuk wawancara narasumber yang kami setting sedemikian agar sesuai skrip film yang kami buat.
Sedangkan di film dokumenter lebih fokus pada visual yang alami, dan audio yang natural, tanpa unsur tambahan lain seperti dalam film semi dokumenter.
Oiya, Film semi dokumenter yang kami garap ini adalah khusus untuk program televisi siaran di Jakarta. Jadi bukan dibuat atau ditonton untuk layar lebar. Di dunia televisi, jenis film semi dokumenter dikenal dengan sebutan program feature televisi.