***
"Mas mas. Bangun, sudah siang", teriak sebuah suara menggedor pintu kamar dari luar. Lelaki itu, AKIHensa namanya, bangun tergopoh gopoh. Dia mengira segalanya telah berubah.
Dia mengira dirinya telah jadi orang penting: sosok Menteri berwibawa, atau Ketum Partai dekengan langsung dari pusat. Nyatanya tidak.
Dia masih jadi orang pinggiran. Orang yang setiap hari berdiri di pinggir kali Angke, menonton Gedung tinggi dan melihat mobil mobil, juga kereta cepat berkelebat: wes hewes hewes, was wus was whoosh! Begitulah bunyinya.
Ah, ngimpi. Batinnya dalam hati.
Jakarta, 5 Oktober 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H