Petugas Partai atau Petugas Rakyat? Tanya Mahasiswa, Begini Jawaban Bacapres Ganjar
JAKARTA, -"Pertanyaan saya, jika bapak terpilih sebagai presiden ke-delapan, apakah bapak tetap dengan prinsip 'Tuanku ya rakyat, gubernur hanya mandat'? dan tidak menjadi boneka Megawati?", tanya Naufal mahasiswa ilmu Politik UI itu, disambut gemuruh, applause dan teriakan mahasiswa lain yang hadir di ruang pertemuan Kampus UI, Depok kemarin Senin (18/9).
"Jadi intinya, saya ingin pak Ganjar menjawab hari ini di Balairung yang terhormat ini, supaya jelas pertanyaannya jawabannya, apakah bapak petugas rakyat atau petugas partai? Terimakasih", imbuh mahasiswa yang mengenakan jaket berwarna kuning itu.
Pertanyaan yang cukup tajam itu disampaikan saat sesi tanya-jawab dalam acara bertajuk "Kuliah Kebangsaan Fisip UI, Hendak Ke Mana Indonesia Kita? Gagasan, Pengalaman dan Rancangan para Pemimpin Masa Depan", yang dihadiri civitas akademi Fisip UI, termasuk guru besar, dosen dan mahasiswa, diadakan di Gedung Balairung, Kampus Universitas Indonesia, Senin (18/9).
Ganjar merespons agar mahasiswa itu mengulang bagian akhir pertanyaannya, sebab dia tidak terlalu mendengar karena riuh suasana dalam Gedung pertemuan itu.
"Jadi intinya saja ya pak, apakah bapak tetap sebagai petugas rakyat atau petugas partai?", pungkas Naufal menjelaskan inti pertanyaannya.
Jawaban Bacapres Ganjar Pranowo
"Naufal, kamu mengikuti saya selama sepuluh tahun jadi gubernur?"
"Mengikuti"
"Oke. Saya petugas siapa?", ujar Ganjar balik bertanya kepada Naufal, sambil berdiri dan maju beberapa langkah di atas panggung.Â
Dan suasana forum mendadak sunyi sesaat, semua menanti jawaban Naufal. Akan tetapi tidak ada jawaban dari mahasiswa Fisip UI itu. Dan suasana forum pun kembali riuh cair.
"Finished", pungkas Ganjar singkat, sambil dia kembali ke tempat duduknya. Suasana masih riuh.
Ganjar menerangkan bahwa dinamika dalam partainya memang terjadi. Dan itu sesuatu yang biasa terjadi, terutama saat sebelum dia diputuskan atau ditetapkan sebagai Bacapres dari PDIP. Dan dinamika partai itu hal biasa dan harus dijalani dalam partai politik, ujar Ganjar mulai menjelaskan; bahwa dia memang Bacapres dari kader partai PDIP.
"Saya kader partai", ujar Ganjar lugas. "Tetapi Presiden bukan, gubernur bukan. Itulah melayani", pungkasnya kemudian, disambut applause peserta forum itu.
Ganjar menjelaskan bahwa harusnya bisa dibedakan bahwa dirinya memang kader partai, namun peranan ketika menjabat di suatu jabatan publik yang sifatnya melayani rakyat, sikapnya lebih banyak berpihak pada kepentingan publik.
Bacapres Ganjar menjelaskan bahwa bukti sikap itu sebenarnya bisa dilihat pada rekam jejaknya saat menjabat gubernur Jawa Tengah selama 10 tahun, atau dua periode. Selain itu, konsistensi sikap itu pula bisa di-googling dengan mudah, ujar Ganjar menjelaskan, menjawab pertanyaan Naufal, mahasiswa ilmu Politik UI itu. Â
"jadi kita (harus) bisa membedakan ketika sudah berada di suatu jabatan (publik), harus berperanan apa yang kemudian harus dilakukan", ujar Ganjar Pranowo.
"Maka kalau anda research tentang saya, apa yang saya lakukan? Adakah yang kemudian saya lakukan hanya berpihak kepada partai saya? Mungkin nyaris anda tidak akan menemukan itu". Â
Dia menjelaskan bahwa tentang apa saja yang menjadi representasi sikapnya selama menjabat sebagai Gubernur, dapat ditelusuri dengan mudah melalui riset jejak digital di Google. Selain itu dapat dibaca pula dalam buku karya Ganjar Pranowo yang berjudul "Hitam Putih Ganjar".
Di buku itu dimuat sikap Ganjar ketika dihadapkan pada keputusan-keputusan penting pada saat menjabat sebagai Gubernur atau jabatan publik.
Ganjar di akhir jawabannya menjelaskan bahwa kita tidak tahu apa yang akan terjadi setelah proses pemilu. Tetapi setidaknya, kompetensi seseorang pemimpin yang layak dipilih atau tidak dipilih oleh rakyat dan mahasiswa, dapat dipelajari melalui riset jejak digital dan recordnya sebagai pemimpin publik di masa lalu. Ganjar mengatakan bahwa dirinya telah 10 tahun menjabat gubernur Jawa Tengah, itu artinya dia telah terpilih sebanyak dua kali di jabatan publik itu.
Dari situ anda bisa menentukan pilihan secara obyektif anda sendiri. "Siapa yang mau kamu pilih? Tidak harus Ganjar. Jadi jangan tergesa gesa milih Ganjar. Anda cek dulu. Anda pastikan dulu. Anda yakin tidak dengan saya?", pungkas Bacapres Ganjar Pranowo dalam forum Kuliah Kebangsaan itu.
Kuliah Kebangsaan Kedua
Kuliah Kebangsaan Fisip UI merupakan kegiatan akademis berupa panel diskusi yang diselenggarakan oleh Fisip UI, dengan pembicara utama Bacapres pemilu 2024. Kuliah Kebangsaan dengan narasumber Bacapres dari PDIP Ganjar Pranowo kali ini merupakan kegiatan kedua, setelah kegiatan serupa di Fisip UI dengan narasumber Bacapres dari Koalisi Perubahan Anies Baswedan berlangsung pada Selasa (29/8).
Mungkin di waktu mendatang, kesempatan yang sama menjadi pembicara utama di Kuliah Kebangsaan Fisip UI berikutnya akan diberikan kepada Bacapres Koalisi Indonesia Maju Prabowo Subianto. Kita tunggu saja tanggal mainnya.
Jika kepada Ganjar ditanyakan perihal petugas partai atau petugas rakyat, kira kira pertanyaan seperti apa yang akan diajukan oleh mahasiswa kepada Prabowo Subianto?
SELESAI
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI