Sebab menurut pengamatan saya saat di lokasi Stasiun Dukuh Atas Minggu kemarin, masih banyak calon penumpang yang masih bingung memilih kereta mana yang musti dinaiki sesuai tujuan akhir masing-masing.
Kereta Penuh Penumpang
Moda transportasi umum LRT Dukuh Atas dengan dua rute tujuan akhir Bekasi dan Cibubur ini, baru saja mulai beroperasi pada 28 Agustus 2023. Sehingga situasi Stasiun ini pada Minggu kemarin dipenuhi oleh penumpang dewasa dan anak-anak, yang kemungkinan besar mereka hendak menjajal untuk pertama kali bagaimana rasanya naik LRT ini.
Pengalaman pertama para penumpang di Jakarta ini, rupanya seperti saya lakukan. Maklum, sebagai orang ndeso dari lereng Merapi Magelang, saya termasuk orang yang "Demenyar" -- demen nganyari, artinya suka mencoba sesuatu yang baru, termasuk menjajal pertama kali naik LRT ini. Ndeso tenan saya ini.
Melintasi 14 Stasiun LRT
Akhirnya LRT pun berangkat dari Stasiun Dukuh Atas. Perjalanan LRT Jabodebek Lin Bekasi ini melalui rute dan berhenti di 14 stasiun LRT, antara lain (catat ya, ini penting): Stasiun LRT Dukuh Atas, Stasiun LRT Setiabudi, Stasiun LRT Rasuna Said, Stasiun LRT Kuningan, Stasiun LRT Pancoran, Stasiun LRT Cikoko, Stasiun LRT Ciliwung, Stasiun LRT Cawang, Stasiun LRT Halim, Stasiun LRT Jatibening Baru, Stasiun LRT Cikunir 1, Stasiun LRT Cikunir 2, Stasiun LRT Bekasi Barat, dan terakhir Stasiun LRT Jatimulya.
Kesan pertama, kereta LRT melaju dengan kecepatan relatif tinggi, mungkin sekitar 100km/jam, terutama selepas meninggalkan perhentian di tiap Stasiun. Kereta melambat ketika melintas di jalur tikungan cukup panjang di kawasan Kuningan -- Pancoran. Lalu laju kereta benar-benar berhenti ketika memasuki tiap Stasiun.
Catatan saya, bunyi derit rem saat kereta berhenti terdengar agak keras, dan penumpang sedikit terguncang, sebabnya mungkin kereta berhentinya dalam kondisi kurang soft, atau pijakan rem terlalu keras. Mungkin begitu yang terjadi, tetapi persisnya entahlah.
Dalam ruang LRT yang saya tumpangi, telah dipenuhi penumpang, rerata orang dewasa, termasuk banyak ibu-bu dan anak anak. Tempat duduk yang tersedia, sepertinya tidak sebanyak tempat duduk dalam KRL. Kesan saya, dimensi ruang kereta LRT juga lebih kecil dibanding KRL, sehingga jarak antar penumpang terasa lebih padat.
Saya sendiri mendapat sepotong tempat duduk, ndepis, di antara kerumunan penumpang di dalam gerbang LRT ini. Meski demikian, secara umum keadaan dalam kereta terasa nyaman, dingin, karena udara gerbong ber-AC.
Saya menikmati perjalanan ini, sempurna pergi sampai tujuan di Stasiun akhir Bekasi, dan pulang kembali naik LRT hingga selamat tiba di Stasiun Dukuh Atas, dalam waktu tempuh 2 jam.
Tarif Murah
Perjalanan naik LRT jurusan Bekasi ini tergolong bertarif murah meriah. Untuk tarif yang berlaku saat ini ditetapkan flat Rp 5.000 ke semua tujuan (jauh-dekat) sampai dengan akhir September 2023. Perjalanan saya kali ini, yang memang tujuan utama saya sekadar jalan-jalan, naik pergi dan pulang Jakarta-Bekasi, tarif pergi pulang ini juga hanya dikenakan Rp 5.000, untuk pergi-pulang. Beneran ini? Iya beneran. Tetapi konon, ini adalah tarif promo. Bisa berubah di masa mendatang, sesuai kebijakan pengelola oleh PT KAI.
Tips dan Catatan Penting
Temuan saya di lapangan, eh bukan, maksud saya temuan di stasiun, termasuk di dalam gerbong Line LRT masih ada juga penumpang yang bercerita salah memilih jalur, misalnya harusnya memilih jalur Jakarta-Cibubur, eh kok keliru naik kereta jurusan Jakarta-Bekasi, seperti saya ceritakan di awal ulasan ini.