Penyalahgunaan Kekuasaan:Â Pemimpin atau elit politik yang menggunakan wewenang kekuasaannya untuk menindas atau mengeksploitasi warganya, daripada melayani kepentingan publik, adalah contoh perilaku yang sangat tidak etis.
Penghinaan dan Retorika Toxik:Â Pemimpin atau elit politik yang menggunakan bahasa kasar, menghina lawan politik, atau memanipulasi sentimen negatif dalam masyarakat dengan retorika yang meracuni adalah contoh perilaku yang merusak persatuan dan dialog yang sehat.
Pemalsuan Informasi: Pemimpin atau elit politik yang dengan sengaja menyebarkan informasi palsu atau menyesatkan untuk mempengaruhi opini publik adalah contoh perilaku yang sangat tidak etis dan dapat merusak kepercayaan masyarakat terhadap informasi yang diberikan oleh pemerintah atau pemimpin.
Lepas Tanggungjawab:Â Pemimpin atau elit politik yang tidak mau bertanggung jawab atas tindakan atau kebijakan yang salah dan tidak memberikan akuntabilitas adalah contoh perilaku yang kurang etis.
Menurut penulis, beberapa perilaku seperti ini dapat merusak kepercayaan dan integritas pemimpin atau elit politik di mata masyarakat, serta berpotensi mengganggu kesejahteraan umum dan merusak stabilitas sosial.
Maka, menjunjung tinggi etika dalam kepemimpinan sangat penting untuk memastikan bahwa pemimpin itu memenuhi tanggung jawab mereka dengan integritas diri, kredibel dan moralitas yang tinggi.
Solusi Bersama
Dengan paparan potensi sikap sikap tidak etis baik di kalangan politisi, pemimpin dan elit partai, hal itu menggambarkan tantangan umum atau ujian nyata bagi etika politik di tahun politik 2023-2024.
Menghadapi tantangan etika politik di tahun politik memerlukan langkah-langkah konkret dan sistematis. Menurut penulis, berikut adalah beberapa solusi yang mungkin dapat diambil, antara lain:
Pendidikan Etika Politik
Mengintegrasikan pendidikan etika politik dalam kurikulum pendidikan untuk membekali generasi muda dengan pemahaman yang lebih baik tentang pentingnya etika dalam politik.Â
Misalnya, melakukan kampanye kesadaran etika politik untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang implikasi dari tindakan politik yang tidak etis.