Sikap skeptis bukan berarti menjadi pemarah, sensitif curiga atau tidak percaya sepenuhnya pada segala sesuatu, tetapi lebih tentang memastikan bahwa informasi yang diterima wajib berdasarkan pada dasar yang kuat. "Prinsip inilah kunci yang penting untuk dijadikan pegangan seorang jurnalis!" (itu menurut pandangan pribadi penulis lho ya..hihihi-red).Â
Artinya, dalam konteks jurnalisme, sikap skeptis mengharuskan wartawan untuk bertindak sebagai peneliti yang teliti, menyelidiki klaim yang dibuat oleh sumber, memeriksa fakta, dan mencari informasi tambahan sebelum menyampaikan berita kepada khalayak atau masyarakat.
Secara khusus, sebenarnya sikap ini dengan sendirinya, membantu mencegah penyebaran informasi palsu atau tidak akurat yang dapat merugikan pembaca di manapun berada.
Sikap skeptis juga berguna, penting dalam ilmu pengetahuan, di mana pendekatan skeptis diterapkan untuk menguji dan memverifikasi teori, hipotesis, atau hasil penelitian sebelum diterima sebagai kebenaran.
Ini merupakan bagian penting dari metode ilmiah yang membantu membangun pengetahuan yang dapat diandalkan dan akurat. Nah, begitulah kura kura penjelasannya. Marilah menelusur lebih dalam lagi, mengapa sikap skeptis perlu bagi bekal seorang wartawan atau jurnalis?
Mengapa Sikap Skeptis Perlu Bagi Seorang Wartawan
Sikap skeptis wartawan sangat penting dalam menjaga integritas, akurasi, dan kualitas dalam dunia jurnalisme. Ada beberapa alasan mengapa sikap skeptis ini sangat diperlukan:
Mencegah Penyebaran Informasi Salah: Dalam era di mana berita dapat dengan cepat menyebar melalui media sosial dan platform online, risiko penyebaran informasi yang salah atau palsu menjadi sangat tinggi. Sikap skeptis membantu mencegah berita palsu atau informasi yang tidak terverifikasi tersebar lebih lanjut.
Meminimalkan Bias:Â Setiap orang memiliki bias atau pandangan pribadi. Sikap skeptis membantu wartawan mengenali bias pribadi mereka sendiri dan berusaha untuk meminimalkan pengaruhnya terhadap pemberitaan. Ini membantu menjaga netralitas dan objektivitas dalam berita.
Mengungkap Kecurangan atau Korupsi:Â Wartawan skeptis cenderung untuk menggali lebih dalam dan tidak terpengaruh oleh klaim-klaim yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. Hal ini membantu dalam mengungkapkan praktik korupsi, kecurangan, atau pelanggaran hukum lainnya yang mungkin terjadi.
Mendorong Pertanggungjawaban:Â Sikap skeptis mendorong pihak-pihak yang diberitakan untuk memberikan bukti dan informasi yang jelas. Ini dapat mendorong pertanggungjawaban dari individu, lembaga, atau organisasi yang berkontribusi dalam suatu berita.
Menghindari Sensasionalisme:Â Wartawan skeptis cenderung untuk berfokus pada fakta dan substansi daripada mencari sensasi atau perhatian yang berlebihan. Hal ini membantu mencegah berita yang berlebihan atau tidak akurat hanya untuk menarik perhatian.