Menurut catatan penulis, jurnalisme online memiliki sejumlah keunggulan dan kelemahan yang perlu dipertimbangkan. Berikut adalah beberapa di antaranya:
Keunggulan Jurnalisme Online:
Kecepatan dan Real-time Reporting: Jurnalisme Online memungkinkan berita untuk disampaikan dengan cepat dan dalam waktu nyata. Ini memungkinkan masyarakat untuk tetap terinformasi tentang peristiwa terkini dan mendesak.
Akses Global: Berkat internet, Jurnalisme Online dapat diakses oleh audiens di seluruh dunia. Ini memungkinkan informasi untuk menjangkau lebih banyak orang tanpa batasan geografis.
Multimedia dan Visualisasi:Â Jurnalisme Online memungkinkan penggunaan multimedia seperti gambar, video, infografik, dan grafik animasi untuk membantu memvisualisasikan berita dan informasi. Ini dapat membuat berita lebih menarik dan mudah dipahami.
Partisipasi Pembaca:Â Situs web berita dan platform medsos memungkinkan pembaca untuk berpartisipasi melalui komentar, berbagi berita, dan memberikan umpan balik. Ini menciptakan interaksi yang lebih aktif antara jurnalis dan pembaca.
Dapat Diperbaharui dan Dikoreksi:Â Jurnalisme Online memungkinkan berita untuk diperbaharui dan dikoreksi dengan cepat jika ada perkembangan atau kesalahan. Ini membantu memperbaiki informasi yang tidak akurat atau usang. Jurnalis online tidak perlu panik, jika informasi yang ditulisnya keliru, misalnya keliru menulis gelar narasumber, keliru nulis tanggal dan hari, dan sebagainya. Hal itu bisa langsung dikoreksi.
Kelemahan Jurnalisme Online:
Hoaks dan Berita Palsu: Media online memiliki potensi untuk menyebarkan hoaks dan berita palsu dengan cepat. Banyak platform media sosial tidak memiliki mekanisme yang efektif untuk memerangi penyebaran informasi palsu. Maka Jurnalis Online dituntut untuk bekerja secara hati hati dan teliti.
Kekurangan Verifikasi:Â Tekanan untuk menghasilkan berita dalam waktu singkat dapat mengakibatkan kurangnya verifikasi informasi. Berita yang belum terverifikasi dapat dengan mudah tersebar dan merugikan reputasi jurnalis. Nah, ini yang sering terjadi.Â
Kurangnya Kedalaman dan Konteks: Dalam upaya untuk menghasilkan berita cepat, konten online seringkali memiliki kedalaman dan konteks yang kurang dibandingkan dengan laporan dalam media cetak.