Ransomware:Â Sejenis perangkat lunak berbahaya yang mengenkripsi data korban dan menuntut tebusan untuk memulihkannya.
Skimming Kartu: Penipu memasang perangkat ilegal di mesin ATM atau terminal pembayaran untuk mencuri informasi kartu kredit atau debit dari korban yang tidak curiga.
Penipuan Cinta (Romance Scam): Penipu memanfaatkan media sosial atau situs kencan online untuk membangun hubungan palsu dengan korban dengan maksud PHP, memeras uang atau informasi pribadi dari korban. Artinya, korban diporotin dan di-PHP-in oleh pasangan palsunya.Â
Penipuan Investasi: Penipu menawarkan kesempatan investasi palsu atau scam Ponzi yang menjanjikan keuntungan tinggi, tetapi pada kenyataannya uang tersebut tidak diinvestasikan dengan benar dan hanya digunakan untuk membayar keuntungan kepada investor sebelumnya.
CEO Fraud atau Business Email Compromise (BEC):Â Penipu berusaha menyamar sebagai eksekutif atau pemimpin perusahaan untuk meminta pembayaran palsu atau mengalihkan dana perusahaan ke rekening mereka. Perusahaan besar sekelas Google dan Facebook pernah mengalami kasus penipuan ini, rugi 1 triliyun, tahun 2017. (sumber info)Â
Penipuan Lotere atau Hadiah: Penipu menginformasikan korban bahwa mereka telah memenangkan hadiah besar, tetapi untuk mengklaimnya, mereka perlu membayar biaya atau memberikan informasi pribadi terlebih dahulu.
Harus Hati-hati dan Waspada
Penting untuk selalu berhati-hati dan waspada saat berurusan dengan transaksi daring atau menghadapi tawaran dengan janji yang terlalu bagus dan tidak masuk di akal. Istilahnya, jangan sampai kamu menjadi korban PHP Penipuan Digital di internet.
Pastikan untuk menjaga kerahasiaan informasi pribadi kamu dan selalu cek verifikasi keaslian situs web atau komunikasi yang kamu terima, sebelum membagikan informasi pribadi atau melakukan pembayaran ke pihak lain.
Apa Yang Harus Dilakukan?
Jika kamu menjadi korban PHP mantan, eh maaf sengaja keliru ngetik (hihihi) , maksud saya korban penipuan digital, ada beberapa langkah yang sebaiknya kamu lakukan. Hal ini untuk mencegah kerugianmu atau efek "derita elo" yang lebih besar. Antara lain:
Pertama-tama, tetaplah tenang dan jangan panik. Menjaga ketenangan akan membantumu untuk berpikir jernih dan mengambil langkah-langkah yang tepat.
Dokumentasikan Semua Bukti: Catat semua informasi terkait penipuan, termasuk email, pesan, atau tindakan yang mencurigakan. Simpan salinan pesan atau tangkapan layar sebagai bukti untuk melaporkan kejadian ini ke otoritas yang berwenang, seperti pihak Bank mu.