Pemberdayaan Masyarakat:Â Libatkan warga desa dalam perencanaan dan pelaksanaan program secara aktif. Dorong partisipasi mereka dalam kegiatan, pembuatan keputusan, dan manajemen program agar mereka "merasa memiliki" dan turut bertanggung jawab terhadap kesuksesan program.
Evaluasi dan Pembelajaran:Â Setelah program selesai, lakukan evaluasi menyeluruh untuk mengidentifikasi apa yang berhasil dan apa yang perlu ditingkatkan di masa mendatang. Pelajari pelaksanaan program dan pelibatan masyarakat desa dan pihak sekolah, dan gunakan pengalaman ini untuk meningkatkan program di masa depan.
Melalui perencanaan yang matang, kolaborasi yang erat dengan masyarakat desa, dan pendekatan yang inklusif, program "live-in" di desa dapat berhasil memberikan manfaat bagi semua pihak yang terlibat dan menciptakan pengalaman yang bermakna dan positif.
Seruput lagi KopinyaÂ
Menyudahi ulasan ini, penulis berpesan lakukan yang terbaik di pihak desa untuk menyambut tamu desa, yaitu potensi ribuan anak anak kota dalam program Live-in sekolah.Â
Semoga kegiatan yang positif dan berdampak langsung secara ekonomi bagi warga ini berjalan lancar, desa semakin maju dan berkembang di segala bidang. Semoga ulasan ini menginspirasi bagi desa desa untuk menata diri.Â
Sudah ya.mari kita seruput lagi teh dan kopinya. Eit kopi saya telah tandas di dasar gelas, kopimu bagaimana? Ya sudahlah. bye bye..Â
Selesai.
Penulis adalah mantan fasilitator dari beberapa program Live-in anak anak kota, siswa SMP/SMA dan Mahasiswa, di Desa Salem, Purwakarta, Jawa Barat.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H