Mohon tunggu...
D. Wibhyanto
D. Wibhyanto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Bidang Sastra, Sosial dan Budaya

Penulis Novel CLARA-Putri Seorang Mafia, dan SANDHYAKALANING BARUKLINTING - Tragedi Kisah Tersembunyi, Fiksi Sejarah (2023). Penghobi Traveling, Melukis dan Menulis Sastra, Seni, dan bidang Sosial Budaya.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Adu Kuat: Antraks vs Rabies - Siapa Lebih Ganas?

11 Juli 2023   08:27 Diperbarui: 11 Juli 2023   20:36 464
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Adu Kuat: Antraks vs Rabies - Siapa Lebih Ganas?

Siapa yang lebih ganas? Buto atau raksasa tiwikrama jelmaan Prabu Kresna atau raksasa tiwikrama jelmaan Prabu  Puntadewa? Dalam kisah Kresna Duta, oleh pak dalang kedua sosok Buto yang postur fisiknya secara head to head, aple to aple, sama sama  berimbang, nggegirisi mengerikan itu kemudian diadu. 

Mirip adu jangkrik atau gangsir. Siapa menang siapa kalah? Oiya, maaf nanti saja di akhir artikel ini penulis beritahu siapa pemenangnya ya.

Ulasan ini hendak membahas bukan tentang dunia pewayangan Kresna Duta atau soal jangkrik, melainkan tentang fenomena merebaknya kedua jenis penyakit ini, yakni Rabies dan Antraks. Rabies yang merebak di Bali dan NTT, sedangkan Antraks mulai muncul di Gunungkidul, seperti banyak diberitakan oleh media, akhir akhir ini.

Sekilas Data Antraks VS Rabies

Data terkini, sejak Januari hingga awal Juli 2023 korban meninggal akibat serangan penyakit Rabies di Bali adalah 4 orang. Dikutip dari Kompas.com (Sumber). Sedangkan korban meninggal akibat serangan penyakit Antraks di Gunungkidul adalah 3 orang. Seperti diberitakan oleh Detik.com Minggu 9 Juli 2023 (Sumber). 

Sama Sama Berbahaya

Antraks dan Rabies adalah dua penyakit serius yang mempengaruhi baik manusia maupun hewan. Keduanya memiliki karakteristik yang membuat mereka berbahaya dan dapat berakibat fatal jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat.

Namun, ketika kita berbicara head to head tentang adu kuat antara Antraks dan Rabies, beberapa perbedaan mendasar perlu dipertimbangkan. Mari kita telaah secara lebih mendalam.

Daya Kekuatan Antraks

Antraks adalah penyakit infeksi bakteri yang disebabkan oleh spesies Bacillus anthracis. Bakteri ini biasanya ditemukan di tanah dan dapat menginfeksi hewan, seperti sapi, domba, dan kambing. Namun, manusia juga bisa terinfeksi melalui kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi atau produk-produk hewani yang terkontaminasi.

Terdapat tiga jenis utama penyakit Antraks yang dapat mempengaruhi manusia dan hewan, yaitu:

Antraks Kulit (Cutaneous Anthrax): Jenis antraks ini paling umum terjadi pada manusia. Biasanya disebabkan oleh paparan langsung dengan spora bakteri Bacillus anthracis melalui luka atau lecet pada kulit.

Gejalanya meliputi munculnya lesi yang berubah menjadi bisul yang terasa gatal dan nyeri. Jika tidak diobati, infeksi ini dapat menyebar ke sistemik dan menjadi lebih serius.

Antraks Inhalasi (Inhalational Anthrax): Jenis antraks ini terjadi ketika seseorang menghirup spora Bacillus anthracis. Antraks inhalasi lebih langka tetapi jauh lebih serius dan berpotensi fatal.

Gejalanya pada awalnya mirip dengan flu, termasuk demam, sakit kepala, batuk, dan sesak napas. Namun, setelah beberapa hari, gejalanya memburuk dan dapat melibatkan pernapasan yang parah, pembengkakan kelenjar getah bening, serta munculnya tanda-tanda infeksi sistemik.

Antraks Usus (Gastrointestinal Anthrax): Antraks usus terjadi ketika seseorang mengonsumsi daging yang terkontaminasi oleh spora Bacillus anthracis. Jenis ini juga cukup langka pada manusia.

Gejalanya meliputi mual, muntah, nyeri perut hebat, diare yang berdarah, dan demam. Infeksi antraks usus dapat menyebar ke aliran darah dan menyebabkan kondisi yang mengancam jiwa.

Pendeknya bahwa Antraks dapat muncul dalam beberapa bentuk, antara lain: Antraks kulit, Antraks inhalasi, dan Antraks usus.

Secara keseluruhan, antraks memiliki tingkat kematian yang cukup tinggi jika tidak ditangani dengan cepat. Namun, dengan pengobatan yang tepat menggunakan antibiotik, prognosisnya bisa jauh lebih baik.

Daya Kekuatan Rabies

Di sisi lain, Rabies adalah penyakit virus yang menyerang sistem saraf pusat mamalia, termasuk manusia. Virus ini umumnya ditularkan melalui gigitan atau cakaran hewan yang terinfeksi, terutama anjing, kucing, dan kelelawar.

Virus ini dikenal sebagai Virus Rabies atau Rabies Virus dalam bahasa Inggris. Secara ilmiah, virus ini termasuk dalam genus Lyssavirus, famili Rhabdoviridae. Nama ilmiahnya adalah Rabies lyssavirus.

Setelah virus masuk ke tubuh, gejala rabies dapat berkembang dengan cepat. 

Gejalanya meliputi kegelisahan, sakit kepala, kesulitan menelan, air liur berlebihan, dan perubahan perilaku drastis. Jika rabies mencapai tahap akhir, gejalanya menjadi lebih parah, termasuk gangguan neurologis, agresi, dan kejang.

Nah ini ganasnya Rabies! Rabies tidak memiliki pengobatan yang efektif setelah gejala muncul. Oleh karena itu, jika seseorang terkena Rabies, prediksi perkembangan kondisi medis pasien atau prognosisnya hampir selalu fatal. 

Dengan kata lain orang bisa tewas alias Game Over dengan segera jika terkena penyakit Rabies.

Siapa Lebih Ganas?

Dalam adu kuat keganasan antara Antraks dan Rabies, sulit untuk mengatakan mana yang lebih ganas. Keduanya, baik Antraks maupun Rabies memiliki karakteristik unik dan berpotensi mematikan.

Namun, menurut catatan penulis, berikut adalah beberapa perbedaan penting yang harus diperhatikan:

Metode Penularan: Antraks dapat menyebar melalui kontak langsung dengan hewan terinfeksi atau produk-produk hewani yang terkontaminasi. Sementara itu, Rabies ditularkan melalui gigitan atau cakaran dari hewan terinfeksi.

Tingkat Kematian: Tingkat kematian akibat Rabies hampir selalu tinggi jika seseorang terinfeksi dan tidak segera mendapatkan pengobatan pencegahan. Sedangkan Antraks tidak seganas itu. Jika Antraks dideteksi dan diobati secara dini dengan antibiotik yang tepat, prognosisnya bisa jauh lebih baik.

Gejala dan Perkembangan: Gejala Rabies dapat berkembang dengan cepat setelah infeksi, sementara gejala Antraks dapat bervariasi tergantung pada bentuk penyakitnya. Gejala Antraks bisa muncul dalam beberapa hari atau berminggu-minggu setelah terpapar.

Dan Pemenangnya adalah?
Kesimpulannya, baik Antraks maupun Rabies adalah penyakit serius yang mempengaruhi manusia dan hewan. Meskipun keduanya memiliki potensi mematikan, Rabies mungkin dianggap lebih ganas karena tingkat kematian yang hampir selalu tinggi setelah gejala muncul.

Namun, menurut penulis penting untuk diingat bahwa pencegahan terhadap kedua penyakit ini sangat penting, termasuk vaksinasi hewan peliharaan dan langkah-langkah kebersihan yang tepat.

Jika ada orang di sekitar kita mengalami gejala yang mencurigakan atau telah terpapar dengan salah satu penyakit ini, Antraks dan Rabies, penting GPL-Gak Pakek Lama, buruan segera mencari bantuan medis profesional untuk diagnosis dan pengobatan yang tepat.

Soalnya kedua jenis penyakit ini, Antraks dan Rabies terbukti bener bener nggegirisi, mengerikan dan mematikan.

Mengakhiri tulisan ini. Soal nggegirisi, kembali ke kisah kedua Buto raksasa tiwikrama yang penulis singgung di awal tulisan ini, sekaligus saatnya penulis mau memberi jawaban siapa yang lebih ganas di antara kedua Buto jelmaan Prabu Kresna dan Prabu Puntadewa itu.

Jawabannya adalah 1:1. Sama sama kuat. Sama sama ganas. Tak ada yang menang dan tak ada yang kalah. Adapun pihak yang dirugikan dalam peristiwa lakon Kresna Duta itu, adalah pihak Astinapura.

Sebab konon kedua sosok Buto ganas nggegirisi itu beradu jotosnya di dalam kawasan njeron beteng keraton Astina. Hal ini menyebabkan kondisi keraton itu sungsang bolobaseh, remuk njobo njero alias mawut infrastruknya, rusak berantakan rata tanah. Begitu seperti penulis kutip dari kisah pewayangan lakon Kresna Duta.

SELESAI 

Baca Juga: Waspada Antraks di Gunungkidul, dan Pencegahannya paa Manusia 

Baca Juga: Wawancara Imajiner dengan Bos Gangster Bacteria Anthracis 

Baca juga: Jika Rabies Menyerang, ini 5 Cara Melawan! 

Note: materi info dalam artikel ini diolah dari berbagai sumber di internet. tujuan tulisan untuk edukasi sikap aware masyarakat tehadap pentingnya menjaga kesehatan lingkungan dan mengatasi berjangkitnya kedua penyakit ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun