Kontak dengan Hewan
Penting untuk menghindari kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi atau bangkai hewan yang diduga terinfeksi Antraks. Ketika ada wabah Antraks pada hewan, tindakan karantina dan pengawasan ketat perlu dilakukan untuk mencegah penyebaran penyakit ini ke manusia.
Pengolahan dan Perlindungan dari Produk Hewan
Penting untuk memastikan produk hewan seperti wol, bulu, atau tulang dari hewan yang terinfeksi Antraks tidak mencapai pasar atau digunakan tanpa pengolahan yang tepat. Pengolahan termasuk perlakuan panas, disinfeksi, atau perlakuan kimia untuk membunuh spora Bacillus anthracis yang mungkin ada pada produk tersebut.
Kebersihan dan Higiene Pribadi
Menjaga kebersihan pribadi yang baik adalah langkah penting dalam pencegahan Antraks. Cuci tangan secara teratur dengan sabun dan air mengalir, terutama setelah kontak dengan hewan, tanah, atau bahan-bahan yang diduga terkontaminasi. Hindari menyentuh wajah, terutama mata, hidung, dan mulut, sebelum mencuci tangan.
Keamanan Makanan
Pastikan daging yang dikonsumsi telah melalui proses pemanasan yang memadai untuk membunuh spora Bacillus anthracis yang mungkin ada. Hindari mengonsumsi daging yang berasal dari hewan yang terinfeksi Antraks atau yang diduga terinfeksi.
Perlindungan Pekerja
Bagi mereka yang bekerja di sektor pertanian, peternakan, atau industri yang berhubungan dengan hewan, penting untuk menggunakan perlindungan diri seperti sarung tangan, masker, dan pakaian pelindung saat berurusan dengan hewan atau bahan yang berpotensi terinfeksi Antraks.
Pengendalian Lingkungan
Langkah-langkah pengendalian lingkungan, seperti pembersihan dan desinfeksi area yang terkontaminasi spora Bacillus anthracis, juga penting dalam mencegah penyebaran penyakit ini. Perlu dilakukan tindakan yang tepat untuk menghilangkan spora dan mencegah kontaminasi lebih lanjut.
Edukasi Kesadaran Masyarakat
Kasus Antraks pada manusia khusus di Gunungkidul, menurut kemenkes  juga disebabkan oleh tradisi lokal Brandu/Purak. Yaitu mengumpulkan iuran warga untuk diserahkan kepada pemilik ternak yang sakit atau mati. Sedangkan hewan yang mati itu dagingnya dibagikan kepada warga yang mengumpulkan iuran. Dalam hal ini masih rendahnya pemahaman warga akan bahaya Antraks. Maka peran dan partisipasi masyarakat tetap penting dalam pencegahan Antraks.
Himbauan Kemenkes
Kemenkes menghimbau warga untuk tidak panik menghadapi penyakit Antraks. Segera konsultasikan dengan petugas kesehatan jika kita mengalami gejala yang mencurigakan atau jika kita memiliki riwayat kontak dengan hewan yang terinfeksi Antraks. Antraks pada manusia bisa sangat serius dan memerlukan perawatan medis yang tepat.
Penting untuk diingat bahwa Antraks pada manusia relatif jarang terjadi, dan langkah-langkah pencegahan yang tepat dapat membantu melindungi diri kita dari penyakit ini.
Tetap waspada dan selalu mengikuti pedoman kesehatan yang diberikan oleh otoritas kesehatan setempat untuk menjaga kesehatan dan keamanan kita bersama.
SELESAIWawancara Imajiner dengan Bos Gangster Bacteria Anthracis
*BACA ya kak:ÂBaca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H