Mohon tunggu...
D. Wibhyanto
D. Wibhyanto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Bidang Sastra, Sosial dan Budaya

Penulis Novel CLARA-Putri Seorang Mafia, dan SANDHYAKALANING BARUKLINTING - Tragedi Kisah Tersembunyi, Fiksi Sejarah (2023). Penghobi Traveling, Melukis dan Menulis Sastra, Seni, dan bidang Sosial Budaya.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Liburan Sekolah, "Yuk, ke Rumah Mbah Saja di Desa"

4 Juli 2023   12:18 Diperbarui: 7 Juli 2023   05:58 1092
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
anak anak bermain hujan di rumah mbah (foto:wibhyanto/dokumenn pribadi)

Liburan Sekolah, "Yuk, ke Rumah Mbah Saja di Desa"

"Libur telah tiba, libur telah tiba. Hore hore. Hati ku gembira", nyanyian artis cilik itu dulu sering kita dengar, saat menjelang liburan sekolah. Tetapi sekarang nyanyian itu jarang kita dengar lagi.

Libur Semester sekolah telah tiba, kita mau ke mana? "Yuk liburan ke rumah mbah saja di desa", begitulah jawaban serentak anak-anak, kapan itu.

Mengisi waktu liburan di rumah mbah di desa menjadi pilihan yang menarik bagi anak-anak, karena beberapa alasan, antara lain: rumah mbah di desa mengasyikkan, banyak pilihan kegiatan di sekitar rumah mbah, banyak pilihan destinasi wisata terdekat yang asyik dan mempesona, juga bisa berkumpul dan bermain dengan saudara saudara, para cucu mbah di desa, dan banyak lagi.

Saya setuju bahwa liburan yang seru, murah meriah, asyik dan penuh kenangan, salah satunya adalah liburan ke rumah mbah atau orangtua kita sendiri di desa. Apakah sahabat Kompasiana berpandangan sama demikian?

Hampir setiap tahun, selain lebaran dan hari besar, terutama saat liburan sekolah tiba, kami menyempatkan diri untuk berkumpul, pulang kampung dan berlibur bersama seluruh anggota keluarga di rumah mbah atau orangtua kami di desa.

Oiya, disclaimer dulu ya sahabat: Kita sebut "liburan ke rumah mbah", itu istilah yang biasa diucapkan oleh anak anak, termasuk para keponakanku yang lucu-lucu, putra putri dari adik dan kakak kami yang tinggal di beberapa kota lain, di luar desa tempat mbah (orangtua kami) tinggal.

Ulasan traveling ini berkisah tentang serunya liburan sekolah di rumah mbah di desa, beberapa waktu lalu.

Rumah mbah Mewah alias Mepet Swah (foto:wihyanto/dokumen pribadi)
Rumah mbah Mewah alias Mepet Swah (foto:wihyanto/dokumen pribadi)

Rumah Mbah Mewah alias Mepet Sawah

Kebetulan kami termasuk golongan keluarga besar, "banyak anak banyak rejeki", berdelapan bersaudara, yang masing-masing telah berkeluarga, dengan rerata berputra-putri dua anak sampai tiga. Jadi jika pas ngumpul semua di rumah mbah di desa, cucu mbah sedikitnya ada 15 cucu, seusia SD hingga Mahasiswa, ditambah kami semua orang dewasa. Tumpah meriah dalam satu rumah.

Mbah Mul (sebut saja begitu, nama samaran) orangtua kami yang sepuh, tinggal sendiri di sebuah rumah Mewah (mepet sawah) sederhana, berlokasi di Desa Mbengan Lor, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang.

Rumah mbah Mul berhalaman luas khas desa, dengan tiga kamar utama, dua kamar mandi, tiga kolam ikan, satu dapur di dalam, dan satu dapur tradisional dengan tungku kayu, berlokasi di bangunan sendiri terpisah dari rumah induk. Dan satu petak sawah luas di belakang rumah mbah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun