Menurut catatan saya, fenomena kesurupan dalam tarian Rampak Buto dianggap sebagai bagian dari kepercayaan dan pengalaman mistis dalam budaya Jawa.
Bagi masyarakat yang mempercayai dan menghormati tradisi ini, kesurupan penari dianggap sebagai hal yang sakral dan dapat menghadirkan pengalaman spiritual yang mendalam.
Penuh Makna Simbolis
Pentas tarian Rampak Buto umumnya bercerita tentang pertarungan atau konfrontasi antara manusia dan makhluk gaib Buto. Tarian ini menciptakan narasi visual yang menggambarkan kekuatan dan keangkeran Buto, serta perjuangan manusia untuk menghadapinya.
Dalam konteks tarian Rampak Buto, Buto sering kali dianggap sebagai simbol dari kekuatan alam, ketidakpastian, atau bahkan musibah. Penari yang memerankan Buto mengenakan kostum dan topeng yang mencerminkan sifat-sifat yang menakutkan dan magis. Gerakan penari yang kuat, lincah, dan energik menggambarkan karakteristik Buto yang perkasa.
Pertarungan antara manusia dan Buto dalam tarian Rampak Buto melambangkan perjuangan manusia melawan kekuatan yang mengancam dan menantang. Melalui tarian ini, manusia mencoba untuk mengatasi ketakutan, memperlihatkan keberanian, dan berusaha mengalahkan Buto atau setidaknya mengendalikan kehadirannya.
Dalam beberapa pertunjukan, tarian Rampak Buto juga dapat mencerminkan nilai-nilai moral atau pesan-pesan sosial, seperti pentingnya solidaritas, keberanian, dan ketahanan dalam menghadapi tantangan hidup.
Sesajen dan Mantera Khusus
Dalam pentas Rampak Buto, seringkali terdapat penggunaan sesajen atau pelaksanaan ritual sebagai bagian dari upacara atau persiapan sebelum pertunjukan dimulai. Penggunaan sesajen dan ritual ini merupakan bagian kearifan lokal dari tradisi dan kepercayaan spiritual setempat dalam budaya Jawa.
Sesajen adalah persembahan berupa makanan, bunga, dupa, atau benda-benda lain yang diletakkan atau ditawarkan kepada roh atau entitas spiritual. Dalam konteks tarian Rampak Buto, sesajen sering kali ditempatkan di panggung atau area pertunjukan sebagai wujud penghormatan kepada Buto.
Ritual juga dapat dilakukan sebelum atau selama pentas Rampak Buto. Ritual-ritual ini melibatkan nyanyian doa, pengucapan mantra, pembersihan spiritual, atau tindakan-tindakan lain yang bertujuan untuk mempersiapkan penari dan area pertunjukan, agar mendapatkan perlindungan atau berkat dalam melibatkan unsur-unsur spiritual dalam pertunjukan.
Ritual dan penggunaan sesajen dalam tarian Rampak Buto mencerminkan hubungan yang erat antara seni pertunjukan dan kepercayaan spiritual rakyat dalam budaya Jawa.Â
Mereka menghormati dan mengakui kehadiran dunia gaib dan berupaya menjaga keseimbangan antara dunia manusia dan dunia roh melalui upacara dan persembahan yang dilakukan sebelum dan selama pertunjukan.Â