Mohon tunggu...
D. Wibhyanto
D. Wibhyanto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Bidang Sastra, Sosial dan Budaya

Penulis Novel CLARA-Putri Seorang Mafia, dan SANDHYAKALANING BARUKLINTING - Tragedi Kisah Tersembunyi, Fiksi Sejarah (2023). Penghobi Traveling, Melukis dan Menulis Sastra, Seni, dan bidang Sosial Budaya.

Selanjutnya

Tutup

Trip

5 Bandara Paling Berisiko Berbahaya di Dunia, Mana saja?

6 Juni 2023   18:46 Diperbarui: 6 Juni 2023   18:56 384
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lapangan Udara Courchevel, Prancis (sumber: juragancipir.com)

5 Bandara Paling Berisiko Berbahaya di Dunia. Mana saja? 

Bandara atau lapangan udara adalah fasilitas yang digunakan untuk pendaratan, lepas landas, dan pergerakan pesawat udara. Ini adalah tempat di mana pesawat terbang, baik pesawat komersial, pesawat kargo, pesawat pribadi, atau pesawat militer, beroperasi untuk melakukan kegiatan penerbangan.

Lapangan udara biasanya terdiri dari landasan pacu (runway) yang panjang dan datar di mana pesawat melakukan lepas landas dan mendarat, serta jalur taksi (taxiway) yang menghubungkan landasan pacu dengan terminal atau apron, di mana pesawat parkir dan penumpang bisa naik turun.

Selain itu, lapangan udara juga dilengkapi dengan berbagai fasilitas seperti terminal penumpang, fasilitas penanganan bagasi, area parkir, gedung administrasi, menara kontrol udara, dan fasilitas penunjang lainnya seperti bengkel pesawat, bahan bakar, dan pemadam kebakaran.

Lapangan udara berperan penting dalam menyediakan konektivitas udara antara kota, negara, dan benua. Mereka juga memiliki peran strategis dalam transportasi, pariwisata, dan perdagangan internasional.

Pedoman internasional tentang Landasan Pacu

Secara internasional, International Civil Aviation Organization (ICAO) adalah badan PBB yang mengembangkan standar dan pedoman untuk operasi penerbangan sipil secara global. ICAO menerbitkan "Annex 14 - Aerodromes" sebagai standar internasional untuk perancangan dan operasi lapangan terbang, termasuk persyaratan untuk landasan pacu.

Selain standar internasional ICAO, setiap negara memiliki otoritas penerbangan sipil nasional yang menerapkan peraturan dan pedoman sendiri untuk lapangan terbang di wilayah mereka. Misalnya, Federal Aviation Administration (FAA) di Amerika Serikat memiliki peraturan yang dikenal sebagai Federal Aviation Regulations (FAR) yang mencakup standar dan persyaratan untuk landasan pacu dan operasi penerbangan komersial di negara tersebut.

Oleh karena itu, standar jarak pacu normal untuk landasan pesawat terbang komersial bergantung pada peraturan dan pedoman yang ditetapkan oleh otoritas penerbangan sipil di negara masing-masing, dengan mengacu pada standar internasional yang ditetapkan oleh ICAO.

Landasan Pacu Normal untuk Pesawat Terbang

Standar jarak pacu (runway length) untuk landasan pesawat terbang komersial bervariasi tergantung pada beberapa faktor, seperti ukuran dan jenis pesawat yang dioperasikan, kondisi topografi, elevasi bandara, iklim, dan faktor keamanan. Berikut ini adalah perkiraan standar jarak pacu untuk pesawat terbang komersial, mengacu standar  International Civil Aviation Organization (ICAO).

Pesawat Regional: Untuk pesawat regional kecil seperti Bombardier CRJ atau Embraer E-Jet, standar jarak pacu yang umumnya diperlukan adalah sekitar 1.500 hingga 2.500 kaki (460 hingga 760 meter).

Pesawat Narrow-body: Pesawat narrow-body seperti Boeing 737 atau Airbus A320 memiliki standar jarak pacu sekitar 6.000 hingga 7.500 kaki (1.800 hingga 2.300 meter) untuk lepas landas dan sekitar 5.000 hingga 6.000 kaki (1.500 hingga 1.800 meter) untuk mendarat.

Pesawat Wide-body: Pesawat wide-body seperti Boeing 747 atau Airbus A380 yang kemaren lusa mendarat di Bali, membutuhkan jarak pacu yang lebih panjang. Standar jarak pacu untuk pesawat ini adalah sekitar 10.000 hingga 13.000 kaki (3.000 hingga 4.000 meter) untuk lepas landas dan sekitar 8.000 hingga 10.000 kaki (2.400 hingga 3.000 meter) untuk mendarat.

Namun, perlu dicatat bahwa ini hanya perkiraan umum dan setiap bandara memiliki kebutuhan spesifik yang dapat mempengaruhi jarak pacu yang dibutuhkan. Selain itu, ada juga faktor-faktor seperti kecepatan angin, suhu, dan beban pesawat yang dapat mempengaruhi panjang landasan pacu yang diperlukan dalam situasi tertentu. Oleh karena itu, ketepatan dan kepatuhan terhadap standar dan persyaratan yang ditetapkan oleh otoritas penerbangan setempat sangat penting untuk menjaga keselamatan penerbangan.

Landasan Pacu Terpendek di Indonesia

Landasan pacu terpendek di Indonesia adalah Bandar Udara Silampari, yang terletak di Lubuklinggau, Sumatera Selatan. Landasan pacu di Bandar Udara Silampari memiliki panjang hanya sekitar 1.250 meter. Meskipun landasan pacunya relatif pendek, bandara ini masih mampu melayani penerbangan pesawat kecil dan pesawat regional.

Berikut adalah lima Bandara yang dianggap berisiko dan berbahaya di dunia:

Pertama, Lapangan Udara nzing-Hillary, Nepal: Terletak di Lukla, Nepal, lapangan udara ini sering dianggap sebagai salah satu yang paling berbahaya di dunia. Landasan pacu yang pendek, lereng curam, cuaca yang tidak stabil, dan pemandangan pegunungan yang menakjubkan membuatnya sangat menantang bagi para pilot.

 Lapangan Udara nzing-Hillary, Nepal (sumber image: wikipedia.com)
 Lapangan Udara nzing-Hillary, Nepal (sumber image: wikipedia.com)

Kedua, Lapangan Udara Courchevel, Prancis: Terletak di Pegunungan Alpen, lapangan udara ini memiliki landasan pacu yang sangat pendek dan curam. Pilot harus melakukan pendaratan dan lepas landas yang sangat cepat, dengan sedikit ruang untuk kesalahan.

Ketiga, Lapangan Udara Juancho E. Yrausquin, Saba: Terletak di pulau Saba di Karibia, lapangan udara ini dikelilingi oleh gunung dan laut. Landasan pacunya yang sangat pendek (hanya sekitar 400 meter) dan terletak tepat di ujung pulau, membuatnya menjadi tantangan yang besar bagi para pilot.

Keempat, Lapangan Udara Paro, Bhutan: Terletak di Bhutan, lapangan udara Paro dikelilingi oleh pegunungan tinggi dan harus diakses melalui lembah sempit. Pendaratan di sini membutuhkan keterampilan tinggi karena pilot harus melewati gunung-gunung sebelum mencapai landasan pacu yang pendek.

Lapangan Udara Courchevel, Prancis (sumber: juragancipir.com)
Lapangan Udara Courchevel, Prancis (sumber: juragancipir.com)

Kelima, Lapangan Udara Toncontn, Honduras: Terletak di Tegucigalpa, Honduras, lapangan udara ini dikelilingi oleh pegunungan dan terletak di kawasan perkotaan yang padat. Landasan pacu yang pendek dan cuaca yang tidak stabil membuatnya menjadi salah satu yang paling berbahaya di Amerika Tengah.

Perlu diingat bahwa faktor-faktor seperti cuaca yang buruk, topografi, dan infrastruktur yang tidak memadai dapat berkontribusi pada tingkat keberbahayaan lapangan udara. Daftar di atas mungkin tidak mencakup semua lapangan udara berbahaya di dunia, tetapi memberikan gambaran umum tentang beberapa yang dianggap sebagai yang paling berisiko.

Keunikan Masing-Masing

Lapangan udara Tenzing-Hillary, Nepal: Keunikan lapangan udara ini terletak pada lokasinya yang terletak di ketinggian tinggi di Pegunungan Himalaya. Pesawat harus melewati pegunungan yang curam dan cuaca yang tidak stabil untuk mencapai landasan pacu yang pendek. Pemandangan alam yang menakjubkan membuatnya menjadi tujuan populer bagi para pendaki gunung yang ingin mendaki Everest.

Lapangan udara Courchevel, Prancis: Keunikan lapangan udara ini terletak pada landasan pacunya yang sangat pendek dan curam. Pendaratan dan lepas landas yang cepat diperlukan, dan pesawat harus menghadapi tantangan topografi yang menantang di Pegunungan Alpen. Ini adalah tujuan favorit bagi para penggemar ski dan pesawat pribadi.

Lapangan udara Juancho E. Yrausquin, Saba: Keunikan lapangan udara ini adalah landasan pacu yang sangat pendek, hanya sekitar 400 meter. Terletak di pulau kecil di Karibia, pesawat harus melakukan pendaratan dan lepas landas dengan hati-hati karena mereka dikelilingi oleh laut dan gunung. Hanya pesawat kecil yang dapat mengakses bandara ini.

Lapangan udara Juancho E. Yrausquin, Saba (sumber:juragancipir.com)
Lapangan udara Juancho E. Yrausquin, Saba (sumber:juragancipir.com)

Lapangan udara Paro, Bhutan: Keunikan lapangan udara ini terletak pada lingkungan alamnya yang indah. Pesawat harus melewati pegunungan tinggi dengan pemandangan menakjubkan sebelum mencapai landasan pacu yang pendek. Pembatasan geografis membuatnya hanya bisa diakses oleh pilot yang berpengalaman.

Lapangan udara Paro, Bhutan (sumber image: wikipedia.com)
Lapangan udara Paro, Bhutan (sumber image: wikipedia.com)

Lapangan udara Toncontn, Honduras: Keunikan lapangan udara ini terletak pada lokasinya di tengah kota Tegucigalpa, ibu kota Honduras. Terletak di lembah yang sempit, pesawat harus menghadapi tantangan topografi yang sulit dan landasan pacu yang pendek. Ini membutuhkan keterampilan tinggi dari para pilot untuk melakukan pendaratan dan lepas landas dengan aman.

Lapangan udara Toncontn, Honduras /sumber: wikipedia.com
Lapangan udara Toncontn, Honduras /sumber: wikipedia.com

Keunikan-keunikan ini membuat lapangan udara tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi pilot dan menambahkan elemen petualangan dan ketegangan dalam penerbangan.

Catatan Penting bagi Penerbangan Pesawat dengan Landasan Pacu Pendek

Ada beberapa catatan penting yang perlu diperhatikan untuk lapangan udara dengan landasan pacu pendek:

Keselamatan Penerbangan: Landasan pacu pendek membutuhkan keterampilan dan keahlian khusus dari pilot. Penting untuk memastikan bahwa para pilot yang mengoperasikan pesawat di lapangan udara tersebut memiliki pelatihan yang memadai dan pengalaman dalam melakukan pendaratan dan lepas landas dalam kondisi landasan pacu yang pendek.

Pembatasan Kapasitas Pesawat: Landasan pacu pendek biasanya memiliki pembatasan kapasitas pesawat yang dapat dioperasikan. Ini berarti bahwa hanya pesawat dengan berat lepas landas tertentu yang diizinkan untuk menggunakan lapangan udara tersebut. Penting untuk memastikan bahwa kapasitas pesawat yang dioperasikan sesuai dengan batasan yang ditetapkan oleh otoritas penerbangan setempat.

Perawatan Landasan Pacu: Landasan pacu pendek perlu dipelihara dengan baik untuk memastikan keamanan penerbangan. Permukaan landasan pacu harus bebas dari retakan, lubang, dan kerusakan lainnya yang dapat mempengaruhi kemampuan pendaratan dan lepas landas pesawat. Juga, perlu memastikan bahwa sistem drainase berfungsi dengan baik untuk menghindari genangan air yang dapat menyebabkan bahaya pendaratan.

Pencermatan Cuaca: Cuaca menjadi faktor yang sangat penting untuk landasan pacu pendek. Angin kencang, hujan deras, atau kondisi cuaca ekstrem lainnya dapat membuat operasi penerbangan menjadi lebih berisiko pada landasan pacu yang pendek. Pencermatan cuaca secara teratur dan pemantauan kondisi cuaca aktual sangat penting untuk menentukan apakah kondisi penerbangan aman atau tidak.

Perencanaan Kembali: Lapangan udara dengan landasan pacu pendek mungkin memerlukan perencanaan alternatif untuk kasus-kasus darurat atau kegagalan sistem. Penerbangan yang tidak dapat mendarat atau lepas landas di landasan pacu yang pendek harus memiliki rencana kembali atau perencanaan darurat untuk menghadapi situasi tersebut.

Catatan akhir, ada belasan atau bahkan mungkin puluhan bandara di dunia yang juga memiliki resiko dan berbahaya bagi penerbangan pesawat. Lima bandara yang dipilih sebagai bandara paling berisiko dan berbahaya adalah bagian dari beberapa bandara berisiko dan berbahaya di dunia itu. Salam aviasi. 

Selesai

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun