Mohon tunggu...
D. Wibhyanto
D. Wibhyanto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Bidang Sastra, Sosial dan Budaya

Penulis Novel CLARA-Putri Seorang Mafia, dan SANDHYAKALANING BARUKLINTING - Tragedi Kisah Tersembunyi, Fiksi Sejarah (2023). Penghobi Traveling, Melukis dan Menulis Sastra, Seni, dan bidang Sosial Budaya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Uniknya Perayaan Waisak

5 Juni 2023   07:10 Diperbarui: 5 Juni 2023   07:35 427
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perayaan Hari Waisak di Borobudur (sumber visual: https://bimasbuddha.kemenag.go.id)

Perayaan Waisak di Candi Borobudur biasanya melibatkan serangkaian upacara dan kegiatan keagamaan. Berikut adalah rangkaian upacara yang umum terjadi dalam perayaan Waisak di Borobudur:

Prosesi Awal: Perayaan dimulai dengan prosesi awal di mana umat Buddha dan para biksu berkumpul di kompleks Candi Borobudur. Mereka mengenakan pakaian serba putih sebagai tanda kesucian dan kesederhanaan.

Upacara Pembacaan Sutra: Upacara ini melibatkan pembacaan sutra-sutra suci agama Buddha. Para biksu membacakan ajaran-ajaran Buddha dan mantra-mantra penting untuk mengingatkan umat Buddha akan kebijaksanaan dan petunjuk spiritual.

Prosesi Keliling Candi: Upacara paling penting dalam perayaan Waisak di Borobudur adalah prosesi keliling candi. Ribuan umat Buddha berjalan beriringan mengelilingi platform candi dalam tiga lingkaran, sesuai dengan struktur Candi Borobudur yang memiliki tiga tingkatan. Prosesi ini melambangkan perjalanan spiritual dari dunia samsara (dunia duniawi) menuju pencerahan.

Puja Bhakti: Selama prosesi keliling candi, umat Buddha juga melakukan puja bhakti (penghormatan) dengan memberikan persembahan bunga, dupa, dan makanan kepada patung Buddha yang terdapat di setiap teras candi. Mereka juga berdoa dan bermeditasi sebagai bagian dari pengabdian mereka.

Ceramah Dharma: Setelah prosesi keliling candi selesai, serangkaian ceramah dharma (khotbah) biasanya diadakan di panggung terbuka. Biksu-biksu terkemuka memberikan pengajaran dan ceramah tentang ajaran-ajaran Buddha serta pentingnya mempraktikkan nilai-nilai kebajikan dalam kehidupan sehari-hari.

Pemadaman Lilin: Upacara ini terjadi di malam hari setelah prosesi selesai. Ribuan lilin dinyalakan dan diletakkan di sekitar Candi Borobudur, menghasilkan pemandangan yang indah dan mengesankan. Upacara ini melambangkan penerangan spiritual dan penyebaran cahaya ke dalam dunia yang diliputi kegelapan.

Selama perayaan Waisak di Borobudur, umat Buddha juga terlibat dalam meditasi, penyanyian sutra, pembacaan doa, dan kegiatan amal. Perayaan ini memberikan kesempatan bagi umat Buddha untuk memperdalam pemahaman mereka tentang ajaran Buddha, meningkatkan kesadaran spiritual, dan merayakan momen penting dalam sejarah agama Buddha.

Uniknya, Tradisi Perayaan Waisak di Borobudur Sejak Dulu

Sejarah singkat tradisi perayaan Waisak di Candi Borobudur, sebagai berikut:

Awal Mula Perayaan: Perayaan Waisak di Candi Borobudur dimulai pada tahun 1983. Pada saat itu, para pemimpin agama Buddha, pemerintah, dan komunitas umat Buddha di Indonesia sepakat untuk menjadikan Candi Borobudur sebagai pusat perayaan Waisak di Indonesia.

Inisiatif Pemugaran Candi Borobudur: Seiring dengan upaya untuk menghidupkan kembali keagamaan Buddha di Indonesia, perayaan Waisak di Candi Borobudur juga menjadi bagian dari inisiatif pemugaran dan pemulihan Candi Borobudur sebagai situs bersejarah yang penting.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun