Mohon tunggu...
D. Wibhyanto
D. Wibhyanto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Bidang Sastra, Sosial dan Budaya

Penulis Novel CLARA-Putri Seorang Mafia, dan SANDHYAKALANING BARUKLINTING - Tragedi Kisah Tersembunyi, Fiksi Sejarah (2023). Penghobi Traveling, Melukis dan Menulis Sastra, Seni, dan bidang Sosial Budaya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Perjalanan Kereta Biru Malam

25 Mei 2023   22:29 Diperbarui: 25 Mei 2023   22:30 391
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perjalanan Kereta Biru Malam

Di peraduan rel yang tenang gelap,
Berkedip lampu-lampu kereta tanda arah,
Kereta biru berjalan mulai melaju,
Merambat menyusuri garis waktu.

Gerbong-gerbong terpampang megah,
Dilumuri peluh kisah perjalanan susah,
Di setiap jendela tersembunyi rindu,
Dalam kereta biru malam yang berdebu.

Penumpang menatap keluar jendela,
Mendamba hampa di setiap perhentian,
Perjalanan mengarungi waktu dan ruang,
Dalam relung gelap jiwa yang menggebu.

Kereta biru malam melaju semakin jauh,
Merentangkan kenangan di setiap sudut,
Lewat kota-kota yang telah berlalu,
Meninggalkan jejak sepasang mata lelah.

Melodi kereta biru memayungi kalbu,
Menyapa bintang-bintang di angkasa,
Seperti lagu zaman yang terlupa,
Terperangkap dalam rel kereta biru malam.

Berpapasan dengan kota-kota lelap tidur,
Dalam bisikan kereta yang merdu,
Melambai pesona kenangan lalu,
Menepis keraguan yang menyelimuti.

Kereta biru malam, simbol perjalanan,
Membawa kita ke tempat yang tak terjangkau,
Menyatu dengan malam yang begitu dalam,
Mengungkap rahasia hati yang terpendam.

Di ujung perjalanan yang tak berkesudahan,
Kereta biru malam berhenti sejenak,
Menyimpan kisah-kisah yang tak terungkap,
Dalam setiap nafas yang terhirup.

Kereta biru malam berlalu dalam duka,
Melintasi relung gelap yang sunyi,
Meninggalkan jejak di setiap sudut,
Seperti kenangan rapih terukir dalam hati

Dalam gerak lambat, kereta melaju pergi,
Menuju tempat yang tak terjangkau,
Meninggalkan luka dan duka di baliknya,
Menyisakan sejuta tanya dan keraguan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun