Mohon tunggu...
D. Wibhyanto
D. Wibhyanto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Bidang Sastra, Sosial dan Budaya

Penulis Novel CLARA-Putri Seorang Mafia, dan SANDHYAKALANING BARUKLINTING - Tragedi Kisah Tersembunyi, Fiksi Sejarah (2023). Penghobi Traveling, Melukis dan Menulis Sastra, Seni, dan bidang Sosial Budaya.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tips 7 Cara Mengatasi Demam Panggung

22 Mei 2023   00:30 Diperbarui: 24 Mei 2023   11:28 641
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber image Canva/designed by wibhyanto/dokpri.

Ketidaksiapan untuk menghadapi tantangan: Dalam situasi public speaking, bisa saja muncul tantangan atau pertanyaan yang tidak terduga dari audiens. Jika seseorang tidak siap untuk merespons dengan baik atau tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentang topik yang sedang mereka bicarakan, mereka mungkin gagal dalam menjawab dengan tepat.

Ketidakmampuan beradaptasi dengan audiens: Setiap audiens memiliki kebutuhan dan harapan yang berbeda. Jika seorang pembicara tidak mampu beradaptasi dengan audiensnya, misalnya dengan menggunakan bahasa yang sesuai atau menghadirkan konten yang relevan, maka pesan yang disampaikan mungkin tidak efektif.

Kurangnya pengalaman: Pengalaman adalah faktor penting dalam public speaking. Semakin sering seseorang berbicara di depan umum, semakin mereka dapat mengembangkan kepercayaan diri, kemampuan adaptasi, dan keterampilan komunikasi mereka. Kurangnya pengalaman dapat membuat seseorang merasa tidak nyaman atau tidak yakin dalam situasi public speaking.

Penting untuk diingat bahwa kegagalan dalam public speaking adalah sesuatu yang bisa dipelajari dan diperbaiki. Dengan latihan yang konsisten, persiapan yang baik, dan pengembangan keterampilan yang tepat, seseorang dapat meningkatkan kemampuan mereka dalam public speaking, dan terbebas dari Demam Panggung.

Nah, Sekarang Apa itu Demam Panggung Kak?

Demam panggung (stage fright) adalah kecemasan atau ketegangan yang dirasakan seseorang sebelum atau saat berada di hadapan publik untuk berbicara, berpidato atau tampil di atas panggung. Ini adalah respons alami terhadap situasi yang memerlukan penampilan di depan orang banyak. Demam panggung dapat mempengaruhi berbagai aspek fisik, mental, dan emosional seseorang, termasuk detak jantung yang cepat, gemetar, perasaan gugup, perut mual, napas pendek, pikiran yang tidak teratur, dan kehilangan konsentrasi.

Demam panggung dapat dialami oleh siapa saja, termasuk individu yang memiliki pengalaman dan keterampilan public speaking yang baik. Bahkan pemimpin, selebriti, atau orang-orang terkenal sekalipun bisa mengalami demam panggung. Pemimpin besar seperti PM Inggris Winston Churchill dan Mahatma Gandhi mengaku bahwa pernah mengalami demam panggung. Artinya, demam panggung dapat menghinggapi siapa saja saat berada di atas panggung.

Faktor-faktor yang dapat menyebabkan demam panggung antara lain: takut melakukan kesalahan, rasa takut akan penilaian negatif dari audiens, kekhawatiran akan penampilan atau penampilan yang buruk, kurangnya kepercayaan diri, dan tekanan untuk tampil dengan baik. Demam panggung dapat mempengaruhi kemampuan seseorang untuk menyampaikan pesan dengan jelas dan percaya diri.

Namun, dengan persiapan yang baik, latihan, dan teknik pengelolaan kecemasan yang tepat, demam panggung bisa diatasi. Banyak orang yang menghadapi demam panggung mampu mengembangkan strategi yang membantu mereka mengontrol kecemasan, seperti teknik pernapasan, visualisasi positif, atau mencari dukungan dari orang lain.

Penting untuk diingat bahwa demam panggung adalah pengalaman yang umum dan dapat terjadi pada siapa saja. Dengan latihan yang teratur dan pengalaman yang lebih banyak, sebagian besar orang dapat mengatasi demam panggung dan menjadi lebih nyaman saat berbicara di depan umum.

Tokoh Besar Dunia Pernah Mengalami Demam Panggung

Satu contoh pemimpin dunia yang pernah mengalami demam panggung adalah Winston Churchill. Churchill adalah Perdana Menteri Inggris yang terkenal selama Perang Dunia II. Meskipun ia dikenal sebagai seorang orator yang ulung dan memiliki karisma di atas panggung, ia juga mengalami demam panggung sepanjang hidupnya.

Churchill menggambarkan perasaannya tentang demam panggung dalam bukunya, berjudul "Painting as a Pastime" di mana ia menulis tentang ketidaknyamanan dan kecemasan yang dirasakannya sebelum berpidato. Meskipun demikian, ia mampu mengatasi kecemasan tersebut dan memberikan pidato-pidato yang menginspirasi dan memotivasi rakyat Inggris selama masa perang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun