Mohon tunggu...
D. Wibhyanto
D. Wibhyanto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Bidang Sastra, Sosial dan Budaya

Penulis Novel CLARA-Putri Seorang Mafia, dan SANDHYAKALANING BARUKLINTING - Tragedi Kisah Tersembunyi, Fiksi Sejarah (2023). Penghobi Traveling, Melukis dan Menulis Sastra, Seni, dan bidang Sosial Budaya.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Sandhyakalaning Baruklinting - Tragedi Kisah Tersembunyi (Episode #12)

21 April 2023   12:58 Diperbarui: 28 April 2023   18:12 508
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Melik Nggendong Lali" (#12)

Ndalem Mangiran, Kotapraja

Telah semusim lebih Baruklinting tinggal di Mangir. Dengan cepat dia mampu menarik simpati penduduk Mangir. Baruklinting dengan amat mudah mengenal dan mempengaruhi orang-orang Mangir, sehingga mereka mengikuti apapun keinginan putra Ki Ageng Wanabaya itu. Hal ini disebabkan karena Baruklinting memiliki pusaka dalam dirinya, yaitu lidahnya sendiri. Lidah pusaka itu begitu terampil dan pandai mengolah kata-kata, dan dibalik tutur katanya yang indah itu dia mampu memasukkan daya kekuatan gendam atau pengasihan yang dia miliki sedari lahir. Sehingga banyak orang yang kurang waskita akan kepincut atau terpesona pada Baruklinting. 

Dalam hal ini dia telah menggunakan ajijaya kawijayan melalui daya kekuatan lidah itu. Ajian itu bernama Kencana Lathi. Kencana artinya emas, Lathi artinya lidah. Ajian Kencana Lathi adalah ilmu daya kekuatan untuk mempengaruhi lawan dengan memakai susunan kata-kata yang apik dan indah, bagaikan si Lidah Emas. 

Baruklinting secara perlahan namun pasti, memantapkan diri sebagai sosok karismatis dan kepribadian yang mempesona banyak orang Mangir.

Ki Ageng Wanabaya pun semakin bangga pada putranya itu. Maka dia menyerahkan tanggungjawab bidang kesejahteraan penduduk dan pengembangan wilayah Mangir pada Baruklinting. Kesempatan itu dimanfaatkan Baruklinting untuk menjelajah seluruh pelosok wilayah Mangir. Sehingga dalam waktu tak begitu lama, Baruklinting memiliki banyak pengikut, terutama para lurah, demang, dan pangreh praja di seluruh pelosok Mangir. Daya kemampuan pengasihan melalui rangkaian kata-katanya yang terdengar manis dan indah seperti telah menyihir semua orang yang dijumpainya, sehingga orang-orang tersebut mengikuti apa keinginan dan kehendak Baruklinting. 

Dibawah pengaruh Baruklinting, banyak pamong desa dan kademangan akhirnya dengan sukarela bergabung menjadi bagian wilayah Mangir. Hal ini membuat wilayah pemerintahan Mangir semakin meluas, terutama di daerah sepanjang kali Progo, sepanjang Wates, Sentolo, Boro, Kulonprogo, dan sepanjang perbukitan Menoreh. Kademangan yang menjadi wilayah Mangir, antara lain: Kademangan Pajangan, Kademangan Tangkilan, Kademangan Pandak, Kademangan Paker, Kademangan Jlegong. 

Di setiap daerah itu Baruklinting memakai daya kekuatan ajijaya kawijayan untuk membantu para petani, terutama bidang pertanian padi dan palawijaya sehingga menghasilkan panen yang melimpah. Para petani yakin bahwa setiap kali wilayah pertanian mereka ditengok atau sekedar dikunjungi oleh Baruklinting, semua jenis tanaman pertanian mereka pasti menghasilkan panen melimpah. 

Di bidang perdagangan juga demikian, banyak pedagang besar dan kecil, para tengkulak dan bakul-bakul sayuran dan ternak di pasar-pasar, baik pasar besar di Kotapraja, maupun pusat perdagangan di padukuhan dan desa di wilayah Mangir meyakini bahwa daya pesona Baruklinting mampu mendatangkan rejeki bagi mereka. 

Tak jarang Baruklinting melayani para pedagang itu hanya untuk sekedar bersalaman. Dan para pedagang itu yakin bahwa setelah bersalaman dengan Baruklinting, semua jenis dagangan mereka laris laku terjual. Kehadiran Baruklinting benar-benar telah menjadi berkah baru bagi kemakmuran rakyat Mangir. Hal itu sulit untuk dicerna oleh nalar, tetapi terjadi demikian.

Dengan demikian sosok Baruklinting menjadi pusat pesona bagi para penduduk dan pangreh praja Mangir. Baruklinting pun menyadari keadaan yang demikian itu. Daya linuwih keris pusaka Bethok Budho yang menyatu dalam dirinya, telah membuat lidahnya menjadi pusaka ampuh, memampukan Baruklinting pada akhirnya menguasai wilayah Mangir seutuhnya. Dia  menundukkan banyak orang melalui keterampilan menyusun kata-kata indah, bukan jalan kekerasan. 

Baruklinting benar-benar memakai ambisinya untuk memakmurkan, dan mengembangkan wilayah Mangir, tetapi sekaligus dia mampu menundukkan hampir semua pejabat dan penduduk Mangir dalam pengaruh ajian pengasihan Kencana Lathi. Dengan begitu Baruklinting memantapkan dirinya sebagai sosok yang paling berpengaruh di Mangir, terutama di Kotapraja, selain bapanya sendiri. Pemerintahan Mangir dengan sendirinya seperti dijalankan oleh dua sosok linuwih yang sangat berpengaruh. Mangir seperti layaknya disinari oleh matahari kembar. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun