Untuk memudahkan pembaca setia CERBUNG "Sandhyakalaning Baruklinting" memahami teks dan konteks cerita, berikut ini saya sampaikan daftar pemakaian istilah Bahasa Jawa yang dipakai dalam cerita, berikut arti atau maknanya. semoga membantu. Salam.
Daftar Pemakaian Istilah dalam Cerbung "Sandhyakalaning Baruklinting":
- Aja kaya upil umpetan ning ngisor meja: jangan jadi orang pengecut.Â
- Diobong ora kobong, disiram ora teles: dibakar tidak terbakar, disiram air tak basah. Menjadi pribadi yang ulet, tekun, tangguh dalam menghadapi segala rintangan.Â
- Dumadining sira lantaran anane bapa biyung ira:Â kamu ada karena adanya ibu bapakmu.Â
- Krido lumahing asto:Â hamba yang mengemis dan peminta-minta.
- Kutuk marani sunduk: kebetulan sekali seperti yang diharapkan.
- Karangabang: luluh lantak terbakar api.
- Kakehan gludug kurang udan: terlalu banyak bicara namun tidak pernah memberi bukti.
- Kaya gabah den interi. Keadaan kacau balau.
- Kudu kena iwake aja nganti buthek banyune: mengatasi masalah jangan memicu masalah lain yang lebih besar.
- Kriwikan dadi grojogan: perkara kecil berubah menjadi perkara besar.Â
- Linuwih: mempunyai kelebihan yang tidak dimiliki orang lain.
- Menang tanpo ngasorake: menang tanpa merendahkan.Â
- Melik nggendong lali: keinginan berlebihan membuahkan lupa diri.Â
- Mikul dhuwur mendhem jero: seorang anak yang menjunjung tinggi martabat orang tua.
- Njupuk tanpo ndumuk: mengambil tanpa menyentuh.
- Nabok nyilih tangan:Â tidak berani menghadapi musuhnya dan meminta bantuan orang lain secara diam-diam.
- Nggugah macan turu: memancing kemarahan yang penuh resiko.
- Nggegirisi:Â mengerikan, menakutkan.
- Ndadi: kesurupan, lupa diri.
- Panjenengan: Anda.
- Panjenengan sami: Anda semua.
- Pepeling: peringatan, nasihat untuk peringatan.
- Pinilih: terpilih.
- Rembug ageng: rapat besar.
- Senepo: ungkapan pesan rahasia, kiasan.
- Sak karepmu: terserah kamu.
- Sandhyakalaning: Senjakalanya atau waktu senja.
- Uripmu koyo wit gedhang duwe jantung ora duwe ati: punya jantung tapi tak punya hati, tak berperasaan.Â
- Urip kudu mlaku:Â hidup musti berjalan, memberi manfaat bagi diri sendiri dan orang lain.Â
- Wadyabala: pendukung, prajurit, bala tentara.
- Wewaler: aturan, larangan.
- Winasis: orang pandai atau pintar.
- Waskita; tajam mata batinnya, cerdas dan bijaksana.
*** Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!