Mabes Kepolisian Metropolitan, Suatu Siang
Setelah mengkremasi jenazah, dan masa berkabung usai. Jane mulai mencari tahu siapa pembunuh ayahnya. Di kantor polisi, Jane menemui bagian satres kriminal metropolitan. Tetapi Jane tidak memperoleh jawaban yang memuaskan.
"Kenapa kasusnya dihentikan. Siapa pembunuh ayahku?" Polisi menjawab tak cukup bukti. "Jadi berakhir begitu saja? Tangkap pembunuhnya", permintaan Jane pada Brigadir Kepala (Bripka) Polisi Agus Supriyanto anggota satreskrim Metropolitan yang menerima Jane.
"Coba kau ingat. Apa yang terakhir kau katakan pada mendiang ayahmu, sehingga dia tergerak untuk pulang dan kembali? Dia adalah buronan nasional selama tiga bulan", tanya polisi itu.
Sekilas Jane teringat. Inilah yang ia katakan pada ayahnya terakhir kali saat ditelepon: "Aku tak akan menunggu ayah lagi. Kuanggap ayah sudah mati. Jadi tolong jangan kembali.", Itulah kata yang diucapkan Jane kala itu.
Mungkin ucapannya itu membuat ayahnya tidak tenang dan ingin segera pulang untuk menemuinya. Tetapi kepada polisi itu Jane diam saja tak mengatakan hal itu.
"Seharusnya kau suruh ayahmu menyerahkan diri. Jadi tidak perlu mati seperti itu", kata Bripka Agus kemudian.
"Seharusnya memang begitu, tetapi faktanya begini. Ayahku mati tertembak. Tolong tangkap pelakunya, tangkap pembunuh ayahku", ujar Jane. "Apa hanya karena ayahku seorang buronan polisi, sehingga ketika nyawanya hilang pun kalian polisi tak ada rasa peduli? ".
"Tidak cukup bukti. Kasusnya tidak bisa kami proses", kata Bripka Agus kemudian. Mendengar jawaban itu Jane marah dan kecewa. Tetapi dia tahu bahwa tak ada gunanya berdebat dengan polisi yang tak mau membantu mengungkap kasus pembunuhan ayahnya.
Jane lalu pergi meninggalkan kantor polisi. Rasa sedih, marah dan kecewa mengaduk aduk perasaan dan pikiran Jane.
Kepada kelompok preman yang ada di kota, dan kepada semua orang di dunia kehidupan malam, dimana dahulu ayah Jane sering mampir ke tempat seperti itu, Jane mencoba bertanya siapa pembunuh ayahnya. Tetapi tidak. Jane tidak memperoleh jawaban apapun di tempat itu.