Mohon tunggu...
Kokoh Hendra Liem
Kokoh Hendra Liem Mohon Tunggu... Freelancer - Saya adalah penulis pemula yang sedang belajar menulis

Leap up your spirit Reach out for what you want to Reach for your future... Fly to the sky if you need to

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Malam Kelam Berbalut Dendam yang Kejam

3 Desember 2019   06:45 Diperbarui: 3 Desember 2019   08:28 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Malam merayap diantara hitam berhiaskan kelam berbalut dendam yang kejam. Seperti memendam rasa ingin mencekik dan ingin mencabut paksa nyawa dari tubuhnya.

Lebam-lebam bekas hantam godam-godam besar yang sakit meninggalkan jejak kesedihan, kepedihan, dan bahkan keresahaan yang tak berujung dalam kehidupan selanjutnya.

Pasak-pasak amarah menghujam kedalam jiwa yang akan lepas dari tubuh. Menyisakan hanya sebuah pertanyaan apakah yang akan kulakukan apabila sudah tak lagi hidup. Tak ada yang tau akan sebuah jawaban tersebut.

Sudah saatnya tenggelam dalam lautan taubat yang hakiki. Tinggalkan semua dosa yang membungkam rasa. Hingga tak bisa lagi berbicara.

Diam-diam dia akan mencatat segala kebaikan dan keburukanmu. Dan akan memberikannya kepada Tuhan disaat kau sudah berada di akhirat. Bagaikan disidang, engkau akan dicerca pertanyaan-pertanyaan yang hanya anggota tubuhmu yang akan menjawab.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun